6 Perahu Karet Cari Warga Tenggelam di Sungai Pekalen
Pencairan terhadap M. Rusdi, 36 tahun, warga Dusun Kalongan, Desa Pedagangan, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo yang tenggelam di Sungai Pekalen terus berlangsung. Hingga Jumat, 11 Maret 2022 sore ini korban yang hanyut dan tenggelam di sungai belum juga ditemukan.
Padahal pihak Kecamatan Pajarakan dan Desa Selogudik Wetan sudah melibatkan tim SAR dari Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo. Sebanyak enam perahu karet diterjunkan ke sungai yang biasa digunakan arung jeram (rafting) itu untuk mencari korban.
Keenam perahu karet itu, tiga perahu karet dioperisikan para relawan Songa Adventure (operator rafting), perahu perahu karet dari BPBD Kabupaten Probolinggo dan satu perahu dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Hingga kini korban belum ditemukan, mungkin posisi korban sudah menjauh dari lokasi awal ia tenggelam karena hanyut dibawa arus sungai,” ujar Kapolsek Pajarakan, Iptu Eko Purwadi.
Kedalaman Sungai Pekalen berkisar antara 1-4 meter dan di bagian hulu arusnya relatif tenang. Memang di beberapa jeram, terlihat arus sungai cukup deras.
Dikatakan tim gabungan dari SAR, polsek, koramil, hingga warga sekitar juga terlibat pencarian. Yang jelas, di lokasi jatuhnya korban sudah “diubek-ubek” tetapi belum juga ditemukan.
“Kami sudah pasang jaring di lokasi korban terjatuh, sementara enam perahu karet menyusuri sepanjang Sungai Pekalen, tetapi korban belum juga ditemukan,” kata kapolsek.
Seperti diketahui, Jumat pagi diperoleh informasi, M. Rusdi terjatuh di sungai saat hendak buang air besar. Korban diduga tenggelam kemudian hanyut dibawa arus sungai yang berhulu di lereng Gunung Argopuro.
Pencarian terhadap korban mulai Jumat pagi akhirnya dihentikan pada pukul 17.00 karena suasana mulai gelap. Pencarian akan kembali dilanjutkan Sabtu, 12 Maret 2022 besok.
“Kami punya batas waktu hingga tujuh hari untuk mencari korban, semoga cepat ditemukan sehingga bisa cepat dimakamkan,” ujar Iptu Eko.