Pelaku Pengeroyokan Pesilat saat Pulang Demo Diamankan
Sebanyak enam pelaku pengeroyokan salah satu anggota Perguruan Silat di jalan Dusun Clangap Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Mojokerto pada Senin, 30 Oktober 2023 lalu berhasil diamankan jajaran Satreskrim Polres Mojokerto Kota. Dari enam tersangka itu, empat di antaranya anak di bawah umur.
Mereka adalah FMP 17 tahun warga Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto. Masing-masing berinisial AJA (15 tahun) warga Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto. AAP (17) warga Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto, dan MD (17) warga Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto.
Sementara dua pelaku dewasa adalah Muhammad Rio Alviansyah alias Mohan (20) warga Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto dan Willy Dhanny Setiawan (25) warga Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto.
"Polres Mojokerto Kota menangkap enam pelaku pengeroyokan dan penganiayaan terhadap korban salah satu perguruan silat. Yang empat ini pelajar," kata Wakapolres Mojokerto Kota, Kompol Supriyono kepada wartawan saat menggelar konferensi pers, Selasa, 31 Oktober 2023.
Kasus tindak pidana pengeroyokan dan atau penganiyaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170 dan atau pasal 351 KUHP itu terjadi saat korban pulang dari unjuk rasa di Polres Mojokerto.
Polisi juga melakukan pengawalan terhadap ratusan massa pesilat itu agar tidak terjadi keributan. Rombongan pesilat itu melintas di Jalan Raya Mlirip depan PT Ajinomoto, Kecamatan Jetis, Mojokerto, Senin 30 Oktober 2023 sekitar pukul 01.00 WIB.
Saat itu korban pecah dari rombongan karena belok kiri sebelah SPBU Kenongo untuk putar balik kearah timur menuju ke depan PT Ajinomoto. "Pada saat keluar dari wilayah Mojokerto Kota itu ada salah satu sepeda motor tidak ikut rombongan," tegasnya.
Karena pecah dari rombongan, korban Dimas dan dua temannya itu dikejar 6 orang dengan mengendarai 3 unit sepeda motor dan langsung mehadang korban di depan Rico Laundry Dusun Clangap Desa Mlirip, Kecamatan Jetis Mojokerto.
Salah satu dari ke 6 pelaku itu kemudian bertanya kepada korban untuk memastikan dari perguruan silat apa tidak. Pelaku lantas membuka paksa jaket korban untuk memeriksa seragam silatnya.
Saat di buka korban kedapatan menggunakan kaos bergambar sakral dari salah satu perguruan Silat. "Tiba di Jetis para pelaku menghadang mereka dan melakukan pengeroyokan," tegasnya.
Pelaku kemudian memukul kepala Dimas pada bagian kanan menggunakan tangannya. Korban juga ditendang pada bagian hidung sampai tubuhnya terjatuh ke aspal. Lalu dari belakang datanglah pelaku lainnya yang juga ikut memukuli korban menggunakan tangan.
Salah satu pelaku juga menyabetkan pedang ke arah tubuh korban (Dimas) dan mengenai telapak tangan kanannya dan kepala bagian belakang sampai mengeluarkan darah.
Sementara korban Chandra dan Salsa lari ke arah selatan. Para pelaku pun turut mengejar keduanya. Akhirnya Chandra juga dikeroyok para pelaku, dipukuli sekitar 5 kali mengenai pipi bagian kiri dan kepala bagian belakang hingga memar-memar.
"Kondisi korban saat ini sudah membaik. Ada enam pelaku yang empat ini pelajar. Kebanyakan karena ikut-ikutan. Alasan mereka karena beda perguruan," terangnya.
Selain mengamankan pelaku, polisi juga menyita barang bukti 1 sepeda motor korban, 3 sepeda motor para pelaku, 14 pecahan batu, 1 sandal jepit, 1 ponsel milik Chandra, 2 ponsel milik pelaku, 4 jaket dan hoodie, 1 topi, serta 1 alat pemukul seperti palu.