6 Negara Cabut Pembatasan Prokes Covid-19
Belanda ancang-ancang cabut seluruh aturan prokes seperti tak wajib pakai masker dan jaga jarak pada 25 Februari 2022. Sebelumnya, enam negara telah mendeklarasikan berdamai dengan Covid-19 dan mencabut sederet pembatasan terkait pandemi, meski tren infeksi Covid-19 masih terbilang tinggi.
Sebagian negara tersebut bahkan telah mendeklarasikan hidup berdampingan dengan Covid-19, tak lagi fokus menerapkan berbagai pembatasan sosial tapi justru menggenjot vaksinasi hingga pengobatan virus corona.
1. Swedia
Swedia baru-baru ini mendeklarasikan bahwa pandemi Covid-19 telah berakhir dan mencabut seluruh pembatasan yang selama ini diterapkan. "Seperti yang kita tahu, pandemi ini saya nyatakan sudah berakhir," kata Menteri Kesehatan Swedia, Lena Hallengren, kepada media Dagens Nyheter, seperti dikutip dari Reuters.
"(Penyakit) Ini belum berakhir, tetapi seperti yang kita tahu dalam hal perubahan cepat dan pembatasan, itu sudah selesai," lanjutnya, sembari menambahkan Covid-19 tak lagi diklasifikasikan sebagai ancaman di masyarakat.
Kini, Swedia mengizinkan bar dan restoran buka hingga pukul 11 malam tanpa batasan pengunjung. Pemerintah juga meniadakan aturan jumlah pengunjung aula dalam ruangan dan penggunaan kartu vaksin.
Meski demikian, beberapa rumah sakit di Swedia masih kewalahan, mengingat masih ada 2.220 orang yang terinfeksi Covid-19 membutuhkan perawatan. Jumlah ini hampir setara ketika negara dengan populasi 10,35 juta orang itu menghadapi gelombang ketiga Covid pada musim semi 2021.
2. Denmark
Denmark mencabut sebagian besar pembatasan Covid-19, salah satunya terkait aturan penggunaan masker, pada 1 Februari 2022. Warga Denmark kini hanya perlu mengenakan masker saat melakukan kunjungan ke rumah sakit.
Selain itu, Badan Kesehatan Denmark hanya mengimbau warga yang positif Covid-19 untuk isolasi mandiri selama empat hari. Sementara itu, orang yang kontak dekat dengan pasien Covid-19 tak perlu lagi karantina.
Sebagian besar aturan pembatasan lain juga sudah dicabut, seperti wajib tes Covid-19 dan jam operasional bar dan restoran.
3. Prancis
Prancis juga mencabut aturan wajib menggunakan masker di luar ruangan pada awal Februari lalu. Selain mencabut aturan wajib masker, Prancis juga tak lagi menerapkan batasan kapasitas pengunjung aula konser, pertandingan olahraga, dan acara lain.
Pemerintah juga tak lagi mewajibkan karyawan untuk bekerja dari rumah. Meski demikian, negara itu mewajibkan warganya memiliki untuk kartu vaksin agar bisa mengakses seluruh layanan negara itu, mulai dari bar, restoran, dan transportasi publik jarak jauh. Kartu ini bisa didapatkan jika masyarakat melakukan vaksinasi Covid-19.
Pelonggaran pembatasan Covid-19 ini berlangsung kala tren infeksi di Prancis terbilang tinggi bahkan sempat mencatat rekor sejak awal pandemi. Per Rabu, 9 Februari lalu, Prancis masih mencatat 234.000 kasus Covid-19.
Prancis bahkan diperingkat pertama di Eropa dengan jumlah kasus positif sejak awal pandemi telah mencapai 21,5 juta kasus dengan kematian 134.536 jiwa.
4. Italia
Italia juga ikut mencabut aturan wajib masker. Warga hanya diharuskan menggunakan masker saat berada di dalam ruangan atau kerumunan. Aturan ini berlaku mulai 11 Februari hingga 31 Maret mendatang.
Menteri Kesehatan Italia, Roberto Speranza, dan Menteri Olahraga Italia, Valentina Vezzali, juga mengatakan pemerintah akan menambah jumlah pengunjung di stadion olahraga mulai 1 Maret, dikutip dari Reuters.
Dua menteri ini mengungkapkan, mereka berencana meningkatkan kapasitas pengunjung stadion luar ruangan mencapai 75 persen, dan 65 persen untuk stadion dalam ruangan. Padahal, Italia diposisi lima di Eropa dengan jumlah kasus Covid-19 11,99 juta dan angka kematian 150.555 jiwa.
5. Korea Selatan
Korea Selatan memutuskan menghentikan program tes dan tracing infeksi virus corona besar-besaran yang biasa mereka lakukan. Sebelumnya, Korsel dipuji karena terus melakukan tes dan tracing kasus Covid-19 ketat saat demi mencegah penularan meluas. Namun, kebijakan ini dinilai tak sesuai untuk mengatasi varian omicron yang semakin merebak di negara itu.
Pejabat Senior Kesehatan Korsel, Sohn Young-rae, mengatakan strategi tersebut kini sulit dilakukan karena keterbatasan sumber daya. "Dan menghabiskan ongkos sosial dan ekonomi yang terlalu tinggi," kata Sohn, sebagaimana dikutip AFP.
Selain itu, Korsel bakal berfokus memberikan perawatan bagi kelompok rentan dan lansia. Korsel juga akan memprioritaskan tes Covid-9 untuk orang 60 tahun ke atas.
6. Norwegia
Perdana Menteri Norwegia, Jonas Gahr, mencabut semua aturan pembatasan untuk pencegahan Covid-19, seperti jaga jarak dan wajib masker, di tengah lonjakan varian omicron di negaranya. "Aturannya sudah lenyap. Kami mencabut rekomendasi jarak sosial," kata Jonas Gahr saat konferensi pers, sebagaimana dikutip AFP.
Dengan pengumuman ini, Norwegia mencabut semua aturan pembatasan terkait Covid-19, termasuk kerja dari rumah, jumlah maksimal orang dalam perkumpulan, dan batasan penjualan alkohol di bar serta restoran.
Aturan isolasi selama empat hari bagi yang terpapar Covid-19 juga tak lagi menjadi keharusan. Aturan ini sekarang hanya bersifat rekomendasi. Selain itu, anak-anak yang memiliki gejala pernapasan pun tak harus dites Covid-19. Sebelumnya, mereka yang punya gejala ini harus dites untuk mendeteksi Covid-19.
Meski demikian, Jonas Gahr menekankan pandemi Covid-19 belum selesai. Ia lantas menyarankan orang-orang yang belum divaksin dan kelompok rentan tetap menerapkan jaga jarak dan memakai masker.
Hingga kini, total kasus Covid-19 di Norwegia mencapai 1 juta dengan angka kematian tercatat 1.513 jiwa.
Advertisement