6 Nakes Terpapar Covid, Puskesmas Kedopok Ditutup Sepekan
Puskesmas Kedopok di Jalan Mastrip, Kota Probolinggo ditutup selama sepekan, Jumat, 25 September 2020 hinga Kamis, 1 Oktober 2020. Penutupan sementara Puskesmas Kedopok terkait enam tenaga kesehatan (nakes) di fasilitas kesehatan tersebut yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Sekitar sebulan sebelumnya, tiga dokter magang di Puskesmas Kedopok juga terpapar Covid-19. Hanya saja waktu itu kondisi kesehatan ketiga dokter magang itu tidak sampai berpengaruh terhadap layanan Puskesmas Kedopok. Sehingga tidak sampai terjadi penutupan Puskesmas tersebut.
Tetapi kali ini, pasca enam nakes terpapar Covid-19, Dinas Kesehatan, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinkes BP2KB) Kota Probolinggo memutuskan, menutup sementara Puskesmas Kedopok.
“Benar, Puskesmas Kedopok ditutup sepekan mulai hari ini,” kata Plt Kepala Dinkes BP2KB, dr Nurul Hasanah Hidayati kepada wartawan, Jumat. Selama penutupan, semua ruangan di Puskesmas Kedopok disterilasasi dengan disemprot cairan disinfektan.
Untuk pelayanan pasien dan rujukan BPJS, kata Ida, panggilan akrab Nurul Hasanah Hidayati, dialihkan ke Puskesmas Wonoasih dan Puskesmas Kanigaran.
"Jumat pagi tadi, semua tenaga kesehatan menjalani tes swab. Hasil swab diperkirakan keluarm tiga-empat hari kemudian,” katanya.
Ditanya dari klaster mana keenam nakes di Puskesmas Kedopok terpapar Covid-19, Ida mengatakan, tidak bisa dipastikan. “Kami tidak boleh mengatakan klaster sebelum ada penyelidikan epidemilogi. Dan kami sedang melalukan pemetaan,” tambah Ida.
Sementara itu Jumat sore ini, Dinkes BP2KB merilis data perkembangan Covid-19 di Kota Probolinggo. Yakni, sebanyak total 459 orang terkonfirmasi positif Covid-19, termasuk tambahan baru hari ini, 6 orang positif Covid-19.
Dari jumlah total (459) terinci, 61 orang dirawat, 366 orang sembuh (8 sembuh baru), 32 orang meninggal (hari ini 1 meninggal), 1 suspect, dan 9 probable.
Kota Probolinggo termasuk zona orange terkait Covid-19. Sisi lain, operasi yustisi penegakan protokol kesehatan terutama harus bermasker terus digalakkan. Warga yang keluar rumah tanpa bermasker dijaring dan didenda.