6 Makanan Khas Suro
Masyarakat Jawa selalu memegang teguh tradisi leluhur. Salah satu dari sekian banyak tradisi yang hingga kini dilestarikan dan mendapatkan perhatian dari masyarakat adalah perayaan Suro. Tradisi ini dilakukan pertama kali pada zaman pemerintahan Sultan Agung (1613-1645). Dalam perayaan tersebut selalu ada sajian khas 1 Muharram atau Suro yang menjadi tradisi turun temurun.
Perayaan Suro akan terasa kurang ketika tidak ada sajian khusus. Seperti halnya Idul Fitri yang selalu menyajikan menu ketupat dan opor ayam, atau misalnya perayaan Imlek yang identik dengan lezatnya kue keranjang dan mie panjang umur.
Nah, ada beberapa sajian khas Suro yang dibuat khusus untuk di makan bersama atau dibagi-bagikan ke para tetangga.
Berikut ini sajian kuliner khas Suro:
Bubur suro
Bubur Suro juga dikenal dengan sebutan bubur suran. Perlu diketahui bahwa bubur Suro ini hanya sebatas perlambang atas harapan bagi kalangan masyarakat Jawa, bukan dijadikan sebagai sesajen. Dalam pembuatannya, bahan bubur Suro antara lain beras, santan, jahe, garam juga serai. Kombinasi bahan tersebut nantinya akan menghasilkan cita rasa gurih dan lezat.
Sedangkan untuk penyajiannya, bubur Suro ini disajikan dengan opor ayam juga sambal goreng dari labu siam yang memiliki cita rasa sedikit pedas. Bagi yang suka bisa ditambahkan irisan telur dadar dan perkedel kentang yang dibentuk bulatan kecil serta taburan kacang goreng.
Bubur Merah Putih
Bubur ini dibuat dari ketan putih. Bubur putih memiliki rasa yang cukup gurih sedangkan bubur merah akan menggunakan campuran gula merah yang menjadikan cita rasa bubur tersebut sedikit lebih manis dari yang bubur putih. Dalam penyajiannya, bubur merah ditata di bagian bawah, sedangkan bubur putih menjadi toping di atasnya.
Nasi Tumpeng
Sajian ini merupakan sebuah nasi yang dibentuk kerucut dengan dikelilingi oleh berbagai lauk pauk yang sangat lezat. Berbagai lauk yang sering disajikan di antaranya adalah ayam goreng, sambal goreng, serundeng hingga urap sayuran yang sangat lezat. Sayuran yang mengelilingi tumpeng tersebut juga memiliki makna mendalam atas betapa kayanya sumber kekayaan alam Indonesia.
Kue Apem
Apem dinikmati bersama dalam perayaan Suro. Apem merupakan kue yang terbuat dari tepung beras, gula, telur, dan santan. Apen berwarna putih simbol kesucian. Filosofi apem adalah kesederhanaan dan kebersamaan. Biasanya, kue apem disajikan dalam gunungan. Selain apem, beberapa jenis jajan pasar juga bisa disajikan sebagai hidangan.
Sayuran dan Buah-buahan
Sayur-sayuran dan buah-buahan didesain membentuk kerucut. Dengan penataan yang sangat indah, Anda akan mendapatkan tampilan tumpeng buah dan sayur yang sangat menakjubkan.
Ayam Ingkung
Ayam ingkung adalah ayam kampung utuh yang dimasak menggunakan santan. Selain santan, ayam ini juga dibumbui dengan bawang putih, bawang merah, kemiri, sereh, kunyit, dan salam, dan lainnya.
Ayam ingkung yang merupakan makanan khas Yogyakarta ini disajikan dalam nampan besar. Filosofi ayam ingkung ini berasal dari kata 'manengkung' yang memiliki arti memanjatkan doa kepada Tuhan dengan kesungguhan hati, seperti dikutip dari blog Rifaarroyan.