6 Kampus di Jatim Jadi Pengembangan ISNU Cabang Khusus
Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur terus mengembangkan jaringan kerja dan wilayah pengembangan organisasi. Termasuk di antaranya, berdiri cabang khusus berbasis kampus.
Kini, sedikitnya telah berdiri cabang khusus ISNU di 6 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, di Jawa Timur.
Ruang gerak ISNU memang cukup luas. Namun, dengan memberikan ruang khusus bagi para kader Nahdliyin di kampus menjadikan wadah kaum cendekiawan dan akademisi untuk berkhidmat bagi negeri.
Kini, ISNU Jatim tengah mempersiapkan pembentukan ISNU Cabang Khusus Universitas Airlangga (Unair) Surabaya sebagai cabang khusus ke-enam di tingkat perguruan tinggi yang setara dengan cabang di tingkat kabupaten/kota.
"Saat ini, kami sudah mempunyai cabang khusus di Unisma, Unuja, UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki), UINSA, dan Universitas Brawijaya (UB) Malang. Untuk Surabaya sudah ada UINSA dan sebentar lagi di Unair dan ITS," kata Ketua PW ISNU Jatim Prof HM Mas'ud Said di Surabaya, Jumat 9 Agustus 2024.
Kampus Kebanggaan
Dalam pertemuan dengan belasan perwakilan nahdliyyin dari Unair di Kantor PWNU Jatim, baik dengan unsur guru besar, dekanat, maupun prodi, ia menjelaskan potensi ISNU di Unair cukup dahsyat karena Unair merupakan universitas kebanggaan Indonesia yang masuk peringkat dunia.
"Potensi ISNU di perguruan tinggi seperti Unair itu bisa dari lima ceruk yakni Dewan Guru Besar/Ahli, pejabat struktural (rektorat/ dekanat/prodi), tenaga kependidikan/administrasi, pesohor atau alumni yang tersebar, dan mahasiswa atau santri yang ada di kampus," katanya.
Kepada perwakilan nahdliyyin Unair yang siap membentuk ISNU Cabang Khusus Unair itu, Direktur Pascasarjana Unisma yang juga Guru Besar Ilmu Pemerintahan itu berpesan agar ISNU Unair dibentuk dengan mengedepankan profesionalitas dan cinta/caring.
Dalam pertemuan itu, dosen Ilmu Ekonomi Syariah FEB Unair Dr. Fatin Fadhilah Hasib, S.E., M.Si, mengharapkan dukungan ISNU Jatim agar ISNU Cabang Khusus Unair dapat segera terbentuk.
"Minggu depan, kami akan berkumpul lagi, in-Sya-Allah, satu bulan ke depan terbentuk," katanya.
Hal yang sama juga disampaikan Dr. Listiyono Santoso, S.S., M.Hum, yang merupakan dosen pada Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Unair.
"Kami akan membuat database keahlian, jadi NU Jatim atau PBNU butuh profesi apa, kami akan siap mendukung," katanya.
Sementara itu, dosen Biologi FST Unair Dr Salamun MKes menyatakan siap membantu sesuai senioritasnya.
"Saya siap membantu ISNU Unair sebagai senior, karena kebetulan saya akan pensiun sebentar lagi. Saya juga dari keluarga tokoh NU yang sempat terlibat peralihan Unusa," katanya.