6 Juta Kasus Covid-19 Menyerang Anak dan Remaja
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut terdapat tren peningkatan infeksi pada anak-anak dan remaja, antara usia lima tahun hingga 24 tahun, sepanjang Februari hingga Juli 2020. Sebanyak enam juta kasus dari 24 juta kasus didunia, menyerang anak-anak dan remaja.
Sebanyak enam juta kasus tersebut, sepertiganya berasal dari Amerika Serikat. Persentase pasien remaja yang terserang meningkat dari 0,8 persen menjadi 4,6 persen untuk rentang usia antara lima hingga 14 tahun. Tren juga meningkat dari 4,5 persen hingga 15 persen di kalangan usia 15 tahun hingga 24 tahun.
Maria Van Kerkhove, Pimpinan Teknis WHO atas penanganan Covid-19 mengatakan, tren meningkatkan kasus Covid-19 pada anak-anak dan remaja adalah tanda yang mengkhawatirkan.
"Pemuda sering mengalami gejala sakit ringan atau asimtomatik, baik bagi mereka, tapi banyak di antara mereka tinggal dengan orang tua dan individu yang rentan. Kelompok rentan dan lansia sering mengalami gejala sakit yang parah,' katanya kepada Aljazeera.
Penyebab meningkatnya kasus antara lain dibukanya kembali aktivitas sosial dari lockdown serta kembalinya rutinitas manusia kembali normal. "Dengan dibukanya masyarakat, ada perubahan di kegiatan. Semakin banyak orang keluar, pulang dari kerja, dan menghadiri acara sosial. Ada perubahan kegiatan yang membuat pemuda lebih rentan terpapar virus," katanya.
Selain itu, berubahnya strategi mengatasi Covid-19. Sebelumnya banyak negara fokus pada pasien yang parah. Namun saat ini fokus banyak bergeser pada upaya tes Covid-19 dan mencari di balik pasien yang parah.
Diketahui, aktivitas pemuda juga banyak meyumbang pada meningkatnya kasus di sebuah negara. di Korea Selatan, lusinan kasus baru pada Mei berkaitan dengan distrik hiburan malam yang populer di Seoul. Hal serupa juga dilaporkan ditemukan di Jepang.
Sejumlah kampus di Amerika Serikat juga melaporkan kasus baru setelah kampus dibuka.
Lantas apa yang harus dilaukan para pemuda? Van Kerkhove mengatakan jika pemuda harus kritis dalam membantu infeksi Covid-19 tetap terkontrol. Penting untuk melanjutkan berbagai upaya pencegahan yang telah direkomendasikan, seperti menjaga jarak fisik, sering mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker jika tak bisa menjaga jarak, dan mengukur tingkat risiko sebelum keluar. (Alj)