6 Jenis Pesawat Tempur Indonesia, Spesifikasi dan Kemampuannya
Jatuhnya pesawat tempur jenis Hawk 200 atau disebut di Indonesia sebagai Hawk 209 milik TNI Angkatan Udara di Kampar, Pekanbaru, Riau, Senin, 16 Juni 2020 tentu membuat alat utama sistem persenjataan (Alutsista) kita berkurang.
Kekuatan jet tempur Indonesia sebenarnya mulai menjadi perhitungan bagi negara-negara kawasan Asia Tenggara. Di bawah TNI Angkatan Udara, Indonesia tercatat memiliki beragam jet tempur berbagai generasi dan dari berbagai pabrikan.
Tercatat Indonesia memiliki jet tempur produksi Amerika, Rusia, Inggris hingga Korea. Berikut beberapa Pesawat Tempur andalan Indonesia dan kemampuan tempurnya:
1. Pesawat Tempur Hawk
Hawk adalah salah satu pesawat tempur Andalan buatan Inggris. Di Indonesia, pesawat tempur Hawk 209 merupakan pesawat tempur lapis kedua. Oleh pihak pembuatnya, yakni British Aerospace (BAe), Hawk seri 200 yang dibeli Indonesia diberi kode 9. Hingga penulisannya sah-sah saja menjadi Hawk 209 untuk menyebut varian Hawk yang dibeli Indonesia. Untuk Hawk 200 yang dibeli Malaysia dilabeli kode 8 sehingga di Malaysia Hawk 200 disebut 208. Begitu juga dinegara lainnya juga berbeda lagi.
Hawk mulai melengkapi alutsista TNI AU sejak tahun 1997. Saat ini, Hawk ditempatkan di dua skadron udara yakni di Skadron Udara 12 Black Banther yang berada di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau; serta di Skadron Udara 1 Elang Katulistiwa yang berada di Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.
Hawk 209 bisa membawa beragam rudal di antaranya rudal udara ke udara AIM-120 AMRAAM, dan Sky Flash. Rudal udara ke permukaan AGM-65 Maverick, dan rudal anti kapal Sea Eagle, hingga bisa menggotong torpedo Sting Ray buatan Marconi. Pilihan bom yang dibawa Hawk 200 mencakup 9 x 240 kg bombs, 9 x 113 kg bombs, dan 5 x 540 kg bombs. Sementara untuk mendukung misi khusus, Hawk 209 dapat dipasang reconnaissance pod.
Pada pada 16 September 1999, dua Hawk 209 Indonesia pernah terlibat aksi dogfight mencegat dan mengusir F/A-18 Hornet AU Australia di udara Kupang, NTT.
2. Pesawat Tempur T-50 Golden Eagle
Pesawat Tempur T-50 Golden Eagle adalah pesawat latih supersonik buatan gabungan Amerika Serikat-Korea Selatan. Pesawat buatan Korean Aerospace Industries ini dibeli seharga Rp313 miliar.
Pesawat ini bisa menembakkan peluru hingga 2.000 butir per menit. Golden Eagle memiliki sistem persenjataan lengkap seperti kanon Gatling internal tiga laras dengan diameter 20 mm.
Memiliki panjang 43 kaki, pesawat ini memiliki kecepatan hingga 1.600 km per jam. Golden Eagle memiliki kecepatan supersonik dengan maksimalnya bisa mencapai 1,5 Mach atau 1,5 kali kecepatan suara (1.600 km/jam).
Golden Eagle menyerupai dengan F-16 Fighting Falcon sehingga pesawat yang dibeli Indonesia tahun 2014 ini sering digunakan sebagai pesawat latih sebelum menggunakan F-16.
3. Pesawat Tempur Super Tucano Gatot Kaca
Pesawat ini sering disebut sebagai Tucano Gatot Kaca karena memiliki spesifikasi pertempuran taktis. Indonesia memiliki beberapa unit super Tucano EMP-314.
Super Tucano memiliki kelebihan dalam mencari posisi musuh dan menghancurkannya. Super Tucano memiliki dua senapan dibagian sayap kanan dan kiri. Pesawat ini juga dilengkapi lima stasiun pengait yang bisa digunakan sebagai tempat senjata yakni dibagian sayap sebanyak dua buah dan satu di badan pesawat.
Tucano Gatot Kaca yang dimiliki Indonesia merupakan versi yang disempurnakan dari pesawat latih EMB-312 Tucano. Spesifikasi Embraer EMB-314 Super Tucano mempunyai fitur yang lebih canggih dari EMB-312 Tucano dan diupgrade dengan kecepatan yang lebih cepat dan ketinggian terbang yang lebih tinggi.
Super Tucano saat ini berada di Skadron Udara 21 Pangkalan Udara Abdurachman Saleh, Malang. Pesawat ini menggantikan peran pesawat serang darat OV-10F Bronco yang sudah mengabdi sejak tahun 1970-an.
Misi utama Super Tucano adalah operasi penyergapan dan pencegatan di darat, operasi intelijen, operasi patroli pengawasan perbatasan darat dan maritim terbatas, dan misi militer lain sesuai fungsinya sebagai pesawat counterinsurgency.
4. Pesawat Tempur F-16 Fighting Falcon
Pesawat Tempur F-16 merupakan jet tempur paling populer di Dunia. Sejak tahun 1976 tercatat 4.000 F-16 telah diproduksi dan digunakan oleh 25 angkatan udara di berbagai negara. Meski kini Angkatan Udara Amerika tak lagi memesannya, namun berbagai negara masih mengimpor F-16.
Pesawat tempur F-16 Fighter Falcon yang dimilik Indonesia dilengkapi 2 varian yakni F-16 Block A/B 15 OCU serta F-16 C/D Block 25 upgrade. Pesawat tempur F-16 Block A/B 15 OCU dibeli Indonesia pada tahun 1989.
F-16 Indonesia pernah kesulitan saat embargo dari Amerika hingga saat itu F-16 hanya menyisakan beberapa unit saja yang bisa terbang. Namun kini semua F-16 yang dimiliki Indonesia sudah kembali memperkuat pertahanan udara. Bahkan kini juga telah ada pengadaan F-16 upgrade untuk TNI AU F-16 TNI AU saat ini menghuni Skadron 3 di Lanud Iswahjudi, Magetan.
5. Pesawat Tempur Sukhoi Su-27
Jet Tempur Sukhoi Su-27 menjadi pesawat paling canggih yang dimiliki Indonesia. Tak hanya memiliki daya jelajah yang tinggi, pesawat buatan Rusia ini juga telah dilengkapi persenjataan yang cukup lengkap.
Su-27 mempunyai kemampuan manuver yang begitu mendebarkan, salah satunya adalah manuver Pugachev Cobra atau manuver bisa berhenti tiba-tiba jika ditembak musuh kemudian seketika juga bisa mengangkat kepalanya ke atas persis cobra yang hendak mematuk.
Sebagai pesawat tempur kelas wahid, pesawat ini telah dilengkapi beragam persenjataan mutakhir seperti Rudal R-27, R-73, R-77, Kh-31, serta dapat dilengkapi dengan senapan mesin Gsh-30-1 atau senapan mesin yang sama juga dengan senapan mesin MIG-29. Sayangnya biaya operasional pesawat ini cukup besar karena mencapai Rp400 juta/jam.
6. Pesawat Tempur Sukhoi Su-30
Sama dengan Su-29, Su-30 merupakan pesawat canggih dengan jelajah yang tinggi. Su-30 merupakan versi teranyar pesawat buatan Rusia yang diperkembang mulai sejak tahun 1996 ini. Saking jauhnya, Su-30 mampu menjelajah hingga 5400 kilometer.
Bermacam teknologi hebat disematkan pada Su-30 di antaranya sistem navigasi yang telah terintegrasi dengan sistem satelit Glonass serta Navstar. Serta radar RWR (Radar Warning Receiver) yang berperan mengatur tembakan rudal anti radiasi KH-31P. Pesawat ini juga dilengkapi IRST (Infrared Search and Track Piranti) yang dapat menembakkan rudal laser beam riding. Su-30 dapat mendeteksi, mengunci serta menyerang sasaran 360 derajat dengan semua cuaca. Sukhoi dapat membawa hingga 12 jenis senjata dari mulai rudal udara ke udara, rudal udara ke darat, roket serta bom nuklir.