Lima Jajanan Tradisional yang Mulai Susah Dicari
Meski memiliki daya tariknya tersendiri, namun, seiring berjalannya waktu, keberadaan jajanan nusantara ini mulai sulit dicari.
Hal ini karena persaingan pasar yang banyak menawarkan jajanan baru dan beraneka ragam.
Berikut 5 Jajanan lokal yang hampir punah:
1. Puro
Puro merupakan makanan khas Jawa yang terbuat dari tepung beras. Untuk memasaknya biasanya dikukus sampai setengah matang. Kue ini teksturnya lembut dan saat digigit biasanya langsung ambyar di mulut. Yang membuat jajanan ini enak di lidah adalah adanya campuran gula merah lumer.
Jajanan ini berbentuk seperti tumpeng. Untuk setiap daerah di Jawa namanya berbeda-beda. Ada yang menyebutnya kue Awug, Dodongkal dan Puro. Harganya murah, dalam satu bungkus dijual seribu hingga dua ribu rupiah.
2. Pertulo
Jajan Pertulo ini merupakan olahan lain dari tepung beras. Penyajiannya beraneka, ada yang disiram dengan santan, ada pula yang dilumuri gula Jawa merah. Pertulo dibentuk seperti mie instan.
Anak-anak di Jawa Timur sering menyebutnya dengan jajan Mie. Biasanya, jajanan ini sebagai pendamping Cenil.
3. Putu
Makanan manis lainnya yang hampir susah dicari adalah putu. Putu terbuat dari tepung beras. Di dalamnya terdapat gula merah padat dan atasnya ditaburi parutan kelapa.
Cara pengukusannya menggunakan potongan bambu kecil. Ketika memasak putu, terdengar suara dengungan. Suaranya hampir sama dengan suara klakson kereta api.
4. Gatot dan Tiwul
Gatot dan Tiwul merupakan makanan dari ketela. Makanan ini dulu merupakan makan pokok orang Indonesia pada jaman penjajahan. Gatot merupakan ketela pohon yang diparut yang dicampur gula merah, sementara tiwul terbuat dari ketela dikeringkan lalu dtumbuk hingga halus. Tepung ketela dimasak dengan dcampuri gula merah.
Keduanya sama-sama manis dan lengket. Dalam penyajiannya ditaburi remahan parutan kelapa. Walaupun terbuat dari ketela, tapi makanan ini kaya akan gizi. Dilansir dari kompasiana.com, nutrisi pada kedua makanan ini antara lain protein 2,3 g, karbohidrat 38,1 g, lemak 0,1 g, dan kalsium 27 mg.
5. Gethuk Lindri
Kudapan berbahan dasar ketela pohon ini sudah hampir jarang ditemukan. Gethuk lindri rasanya manis, biasanya lebih nikmat jika memakannya dengan parutan kelapa.
Gethuk ini biasanya berwarna-warni, ada yang merah jambu, hijau dan kuning. Tujuannya agar menggugah selera. Cara memasaknya pun mudah. Hanya dikukus di api sedang.