6 Hal Tentang Prodi PAUD UNUSA, Apa Saja Istimewanya?
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) baru membuka Program Studi (S1) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tahun 2014. Berselang setahun setelah Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) berdiri. Namun, meski baru empat tahun, fakultas ini telah berhasil mengembangkan Program Studi (Prodi) dengan keunggulan yang tidak dimiliki perguruan tinggi lainnya.
Apa itu? Prodi Pendidikan Anak Usia Dini atau yang dikenal dengan PAUD. Apa istimewanya Prodi PAUD UNUSA ini?
1. Program Penanganan Anak Difabel
Pada saat ini Program Studi S1 PG PAUD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNUSA merupakan satu-satunya di Indonesia yang membekali mahasiswanya dengan program penanganan Anak Difabel atau Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Dekan FKIP UNUSA, Nurul Kamariyah, S. Kep., Ners., M. Kes. mengatakan,"Di UNUSA kami membekali mahasiswa dengan kemampuan terapi Anak Berkebutuhan Khusus. Ada 6 mata kuliah pendukung kemampuan Terapi Anak berkebutuhan Khusus, salah satunya yaitu Antropobiologi," ujarnya.
Antropobiologi adalah mata kuliah yang menyiapkan perkembangan generasi anak usia dini sejak mulai dari terjadinya konsepsi (pembuahan) sampai dengan kelahiran serta stimulasi tumbuh kembang pada anak.
Selain Antropobiologi, penanganan anak berkebutuhan khusus didukung juga oleh mata kuliah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), Kesehatan dan Gizi Anak, Deteksi Dini Tumbuh Kembang, Psikologi Perkembangan Anak, dan Bimbingan Konseling Anak Usia Dini (BK AUD).
"Dengan demikian maka dijamin lulusan kami dapat menangani anak-anak yang memiliki kelainan, sehingga anak-anak itu bisa tumbuh kembang dengan normal," tambahnya.
2. Program Beasiswa Apresiasi Bunda PAUD
Ada dua jalur masuk calon mahasiswa yang ingin kuliah di Prodi Guru PAUD UNUSA, yaitu jalur kelas reguler dan jalur kelas bunda. Jalur masuk kelas reguler ditujukan untuk calon mahasiswa murni lulusan SMA dan belum menjadi Guru. Sedangkan jalur masuk kelas bunda ditujukan bagi guru-guru PAUD lulusan SMA yang ingin melanjutkan studi ke jenjang strata S1.
Kedua jalur masuk ini memiliki biaya yang berbeda. Jalur masuk kelas bunda lebih ringan biayanya dibandingkan jalur masuk kelas reguler. Hal itu karena UNUSA memberikan beasiswa apresiasi pada jalur masuk kelas bunda.
Beasiswa apresiasi diberikan kepada guru-guru PAUD calon mahasiswa karena komitmen UNUSA mencerdaskan dan meningkatkan pendidikan guru PAUD sesuai dengan kualifikasi pendidikan.
"Bunda-bunda PAUD rata-rata lulusan dari SMA. Padahal sebagai pendidik dituntut memenuhi kualifikasi harus lulus sarjana S1. Kondisi ini yang membuat UNUSA tergerak hingga menyediakankan program beasiswa apresiasi untuk mereka," kata Ketua Program Studi S1 PG PAUD UNUSA, Nanang Rokhman Saleh, S.Ag., M.ThI.
3. Jaringan Kerjasama dengan Puluhan Stakeholder PAUD
Prodi Guru PAUD UNUSA telah mengandeng puluhan asosiasi atau perkumpulan yang mengelola PAUD di Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo. Diantaranya seperti, Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi), Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA), Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI), Muslimat, dan PC Lembaga Pendidikan Maarif NU Surabaya, Pos PAUD Terpadu (PPT), Forum Komunikasi Guru Pendidikan Agama Islam Taman Kanak-kanak (FKG PAI TK), dan masih banyak lagi.
Selain Stakeholder PAUD tersebut mempercayakan guru-gurunya untuk melanjutkan studi di UNUSA, mereka juga menyediakan lahan untuk praktek. Dengan demikian mahasiswa Prodi Guru PAUD UNUSA tidak kesulitan memilih tempat untuk praktek mengajar.
4. Strategi Pembelajaran Bervariasi
Selain menggunakan metode pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (Student Centered Learning), Prodi Guru PAUD UNUSA juga miliki strategi pembelajaran yang bervariasi. Mulai dari mengajar, diskusi, role-play, alat permainan edukatif, evaluasi pembelajaran, serta Festival Seni dan Budaya.
Festival Seni dan Budaya adalah bentuk ujian akhir semester dengan menciptakan media pembelajaran melalui piranti video, pementasan, tari dan musik.
"Selain ujian tertulis seperti UTS dan UAS, kami juga menggunakan Festival Seni Budaya, yaitu bentuk dari ujian akhir semester dengan menciptakan media pembelajaran melalui video, pementasan, tari dan musik," kata Nanang.
5. Sertifikat Selain Ijazah
Selama masa kuliah, mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti pelatihan yang dilakukan oleh kampus seperti Pelatihan Anak Berkebutuhan Khusus, Sertifikat Toefl, dan lain-lain. Sertifikat dari bermacam pelatihan tersebut menjadi syarat wajib mahasiswa sebelum Yudisium.
Dengan begitu Guru PAUD lulusan UNUSA tak hanya dijamin menguasai teori, namun juga dipastikan memiliki keterampilan yang memadahi dan dibuktikan dengan sertifikat.
6. Berkembang Pesat
Saat ini Prodi S1 GURU PAUD telah terakreditasi “C”, namun tahun depan pada bulan Mei akan mengajukan disivitasi untuk meraih akreditasi “B”. Targetnya setelah mendapatkan akreditasi B, Prodi Guru PAUD UNUSA akan mendirikan dua prodi lanjutan, yaitu Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) PAUD dan Program Studi S2 Pendidikan Guru PAUD.
Untuk meraih target tersebut maka dosen-dosen Prodi Guru PAUD UNUSA diprogramkan meningkatkan pendidikan ke jenjang S3. Pada tahun ini ada 5 dosen Prodi Guru PAUD UNUSA yang sedang melanjutkan studi S3. (adv/frs)
Advertisement