6 Hal Penting! Dianjurkan Bertobat, Dilarang Telanjang saat Tidur
Islam mengajarkan secara rinci adab Tidur bagi kaum perempuan. Saat tidur sesungguhnya bagi kaum Mukminin merupakan waktu berpasrah diri karena berpeluang keras untuk menghadapi suatu titik kematian.
Karena itu, ketika bangun tidur dianjurkan juga berdoa. Sebagaimana adab ketika akan tidur.
Berikut terdapat 6 hal penting terkait adab bagi perempuan saat tidur.
1. Menyucikan Diri dan Bertaubat dari Dosa Dosa Sebelum Tidur
Hendaknya menyucikan hati dari setiap dengki yang (mungkin timbul) pada saudaranya sesama muslim dan membersihkan dada dari kemarahannya kepada manusia lainnya.
Hendaknya senantiasa menghisab (mengevaluasi) diri dan melihat (merenungkan) kembali amalan-amalan dan perkataan-perkataan yang pernah diucapkan.
Hendaknya segera bertaubat dari seluruh dosa yang dilakukan dan memohon ampun kepada Allah Ta'ala dari setiap dosa yang dilakukan pada hari itu.
2. Membersihkan Diri Ketika Terbangun
“Maka bangunlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari tidurnya kemudian duduk sambil mengusap wajah dengan tangannya.” [HR. Muslim No. 763 (182)].
“Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bangun malam membersihkan mulutnya dengan bersiwak.” (HR. Al Bukhari No. 245 dan Muslim No. 255).
Beristinsyaq dan beristintsaar (menghirup kemudian mengeluarkan atau menyemburkan air dari hidung). “Apabila salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka beristintsaarlah tiga kali karena sesunggguhnya syaitan bermalam di rongga hidungnya.” (HR. Bukhari No. 3295 dan Muslim No. 238).
Mencuci kedua tangan tiga kali, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Apabila salah seorang di antara kamu bangun tidur, janganlah ia memasukkan tangannya ke dalam bejana, sebelum ia mencucinya tiga kali.” (HR. Al-Bukhari No. 162 dan Muslim No.278).
3. Sesama Jenis Kelamin, Dilarang Tidur Satu Selimut dan makruh tidur tengkurap
Lelaki dengan lelaki atau perempuan dengan perempuan tidak boleh tidur dalam satu selimut seperti hadits berikut : “Tidak diperbolehkan bagi laki-laki tidur berdua (begitu juga perempuan) dalam satu selimut”. (HR. Muslim).
Abu Dzar Radhiallaahu anhu menuturkan : Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam pernah lewat melintasi aku, dikala itu aku sedang berbaring tengkurap. Maka Nabi membangunkanku dengan kakinya sambil bersabda : Wahai Junaidab (panggilan Abu Dzar), sesungguhnya berbaring seperti ini (tengkurap) adalah cara berbaringnya penghuni neraka. (H.R. Ibnu Majah).
4. Makruh tidur di atas dak terbuka
Karena di dalam hadits yang bersumber dari `Ali bin Syaiban disebutkan bahwasanya Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam telah bersabda : Barangsiapa yang tidur malam di atas atap rumah yang tidak ada penutupnya, maka hilanglah jaminan darinya. (HR. Al-Bukhari).
5. Menutup pintu, jendela dan memadamkan api dan lampu sebelum tidur
Dari Jabir Radhiallaahu anhu diriwayatkan bahwa sesungguhnya Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam telah bersabda : Padamkanlah lampu di malam hari apa bila kamu akan tidur, tutuplah pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana dan tutuplah makanan dan minuman. (Muttafaq `alaih).
6. Tidur dengan Pakaian Tertutup, Dilarang Tidur dalam Keadaan Telanjang atau Berpakaian Minim
Tidak diperbolehkan tidur hanya dengan memakai selimut, tanpa memakai busana apa-apa. (HR. Muslim)
“Jagalah auratmu kecuali pada istri atau pada hamba sahaya wanitamu.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi).
“Suatu malam yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada malam itu di rumahku, beliau berbalik lalu beliau meletakkan rida’nya (pakaian bagian atasnya). Beliau juga melepaskan dua sandalnya lalu meletakkan keduanya di samping kedua kakinya. Kemudian beliau menggelar ujung sarungnya di atas kasurnya, lalu beliau berbaring.
Beliau seperti itu karena mengira aku telah tertidur. Lalu beliau mengambil rida’nya (pakaian bagian atasnya) dengan pelan-pelan. Beliau juga memakai sandalnya dengan pelan-pelan, lalu membuka pintu dan keluar, lalu menutupnya juga dengan pelan-pelan. Maka aku pun meletakkan pakaianku di atas kepalaku dan aku berkerudung. Lalu aku memakai pakaianku kemudian aku membuntuti di belakang beliau, sehingga beliau sampai di pekuburan Baqi’.” (HR Muslim)
Melepas busana saat tidur tidak menjadi masalah dan tidak ada larangannya jika bersama suami atau istri yang sah
Tidak diperbolehkan melepas busana saat tidur jika di dalam kamar atau tempat tersebut, terdapat mereka yang bukan muhrimnya atau mereka yang tidak berhak berhubungan biologis dengan perempuan Muslimah
Harus dipertimbangkan dan jangan sampai anak-anak melihat perempuan Muslimah tanpa busana, hal ini menjadi hal yang tidak etis dan bisa membuat ia terbiasa melihat aurat, yang seharusnya tidak boleh dilihat
Pastikan kamar tidur perempuan Muslimah aman dan terkunci, jangan sampai orang lain dapat melihat atau risih dengan kondisi perempuan Muslimah saat tidur. Untuk itu perlu dipastikan keamanan agar privasi perempuan Muslimah juga terjaga
Tidak membiasakan diri membuka aurat sembarangan apalagi jika di hadapan anak kecil, karena mereka dapat mencontoh dan menjadikannya sebagai bahan pertimbangan mereka.
Demikian yang dapat disampaikan, semoga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari ketika tidur.
Semoga bermanfaat.
Advertisement