6 Fakta Tersangka Perusakan Musala di Tangerang
Berawal dari sebuah video aksi vandalisme dan Alquran dirobek di Musala Darussalam, Perumahan Villa Tangerang Elok, Kelurahan Kuta Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten, viral di media sosial pada Selasa 29 September 2020.
Terlihat musala dicoret menggunakan cat pilok (semprot) di bagian tembok, lantai serta ada Alquran yang terlihat sobek di lantai.
Video tersebut berdurasi kurang lebih satu menit. Ada seseorang yang bicara di video itu yang mengatakan bahwa musala ini semua dicoret-coret.
Tampak di video coretan itu berupa tulisan "Anti Islam", "Saya Kafir", "Anti Khilafiyah" "Tidak Ridho".
"Ya ini musala kita nggak tahu dari jam berapa, semuanya dicoret-coret. Awal masuk itu Wawan. Wawan masuk ke sini sudah dengan kondisi sudah dicoret-coret," bunyi video tersebut.
Tak butuh waktu lama, pihak kepolisian berhasil menangkap pelaku bernama Satrio alias SKN di rumahnya. Jarak rumah pemuda 18 tahun itu dengan musala hanya 50 meter.
Menurut Kapolresta Kota Tangerang, Kombes Ade Ary Sam Indardi, Satrio sudah ditetapkan sebagai tersangka penistaan atau penodaan agama.
Berikut ini 6 fakta tersangka pelaku perusakan musala tersebut:
1. Satrio warga perumahan Villa Elok Tangerang
Satrio mencorat-coret musala dengan kata-kata berbau SARA serta merusak Alquran. Ia merupakan warga perumahan Villa Elok Tangerang, Kabupaten Tangerang. Tersangka tinggal di komplek bersama orangtua dan kakaknya.
2. Dijerat Pasal Penodaan Agama
Tersangka dijerat Pasal 156 KUHP karena diduga melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan permusuhan atau penodaan agama.
3. Tersangka usia 18 tahun dan berstatus mahasiswa
Satrio merupakan mahasiswa semester I jurusan Psikologi universitas swasta di Jakarta. Usianya masih 18 tahun.
4. Rajin salat
Ketua DKM Musala Darussalam Syaifudin Nangok mengungkap bahwa Satrio termasuk anak yang rajin salat berjemaah. Namun, ia mulai absen salat ke musala sejak Idul Adha lalu.
5. Belajar agama di YouTube
Kapolsek Pasar Kemis Ajun Komisaris Fikri Ardiansyah mengungkap, beberapa bulan terakhir ini, Satrio mengaku belajar agama dari YouTube dan aplikasi ponsel. Namun, konten apa yang dipelajari Satrio masih dalam pendalaman pihak kepolisian.
6. Kondisi sehat dan tidak depresi
Menurut Fikri Ardiansyah, tersangka tidak dalam keadaan depresi dan sehat secara kejiwaan. "Normal bisa ngobrol, bisa menjawab, dan berdiskusi. Saya tanya sehat, dia bilang sehat," terangnya.
Advertisement