6 Fakta M Nuh, Pemenang Lelang Motor Jokowi Rp2,5M Ditangkap
Pemenang lelang motor listrik yang ditandatangani Presiden Jokowi dikabarkan telah ditangkap polisi. Pemenang lelang ini dinilai telah menipu karena tidak membayar sepeda motor yang telah dia menangkan dalam lelang.
Sebelumnya saat konser amal yang digelar MPR dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), M Nuh, seorang pria yang mengaku sebagai pengusaha memenangkan lelang motor listrik buatan dalam negeri, Gesits, yang ada tandatangan Presiden Jokowi seharga Rp2,5 miliar.
Belakangan, M Nuh tak kunjung membayar motor tersebut sehingga dicari oleh polisi.
Berikut beberapa Fakta M Nuh, pemenang lelang motor Jokowi, Gesits:
1. Konser Lelang "Bersatu Melawan Korona
Konser lelang ini digelar pada Minggu, 17 Mei 2020. Dalam konser itu, Jokowi melelang motor Gesits yang telah dia tandatangani. Konser ini digelar kerjasama MPR RI dan BPIP serta Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19.
2. M Nuh Mengaku Pengusaha dan Memenangkan Lelang
Lelang motor listrik Gesit bertandatangan Jokowi dimenangkan oleh M Nuh, warga Kampung Manggis, Jambi yang mengaku sebagai pengusaha. M Nuh membeli motor itu seharga Rp2,555 miliar.
3. M Nuh Dikabarkan Ditangkap Polisi
Setelah memenangkan lelang, M Nuh sulit dihubungi. M Nuh juga tak kunjung membayar motor yang dia menangkan. Hingga pada Kamis, 20 Mei 2020, dini hari, polisi memeriksa M Nuh.
4. Mengaku Pengusaha padahal Buruh Harian
M Nuh ternyata seorang buruh harian bukanlah pengusaha sehingga tidak mungkin membayar uang Rp2,5 miliar untuk membeli motor listrik.
5. Tak Paham Lelang
Kepada Polisi, M Nuh mengaku dirinya tidak mengetahui apa itu lelang dan menduga mendapatkan hadiah dari Presiden Jokowi.
"Yang bersangkutan tidak paham acara yang diikuti lelang dan yang bersangkutan mengira bakal dapat hadiah bukannya menyumbang," ujar Kapolda Jambi Irjen Firman Shantyabudi seperti dilansir dari Antara, Kamis, 21 Mei 2020.
6. Mengaku Banyak Dikejar dan Diteror
Setelah memenangkan lelang, M Nuh banyak mendapatkan penagihan dan teror sehingga dia memutuskan untuk ke kantor polisi guna meminta perlindungan.
"Yang bersangkutan ketakutan ditagih, dia minta perlindungan kepada polisi dan melapor ke Polsek Pasar, Kota Jambi," kata Irjan Firman.
Advertisement