6 Desa Wisata Terpopuler di Jawa Timur
Sepuluh tahun terakhir, sejumlah desa mengembangkan diri sebagai destinasi wisata baru. Rata-rata memanfaatkan potensi alam yang indah di desa masing-masing. Juga ada yang mengandalkan produk serta suasana kuliner pedesaan yang eksotik dan otentik.
Desa Wisata makin tumbuh bak jamur setelah alokasi dana desa makin besar. Masing-masing desa menggali potensi yang ada untuk menarik kedatangan orang kota ke desanya. Selalu saja, keberhasilan mengembangkan desa wisata berdampak kepada ekonomi warganya.
Lantas bagaimana desa wisata berkembang menjadi populer? Ada yang dikembangkan pemerintah desanya, ada juga yang bermula dari inisiatif warga yang punya jiwa wiraswasta. Yang pasti, makin banyaknya desa wisata menjadi alternatif hang out dan liburan warga kota dan sekitarnya.
Desa wisata mana saja yang selama ini paling populer di Jawa Timur? Ini hasil penelusuran ngopibareng.id.
1. Kampoeng Goenoeng, Batu
Kota Batu menjadi destinasi terpopuler di Jawa Timur. Kota ini memang telah mengembangkan diri sebagai kota wisata. Banyak wahana buatan alias theme park dibangun di kota yang hanya dua jam perjalanan darat dari Surabaya ini.
Ternyata tidak hanya theme park modern yang berkembang. Desa wisata pun juga ikut bermunculan. Salah satunya adalah Kampoeng Goenoeng yang kini sedang hipe. Ia menjadi jujugan wisatawan untuk menikmati alam nan indah.
Kampoeng Goenoeng terletak di Jalan Melati Dusun Kapru, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji. Letaknya di kaki Gunung Arjuno. Desa wisata ini menyuguhkan pemandangan dan suasana khasa pedesaan. Dilengkapi dengan fasilitas outbound, rafting, tubing. Juga ada destinasi petik aple, buah-buahan dan sayur-mayur.
Ingin berpetualang? Tersedia fasilitas adventure dan kuliner khas desa.
2. Kampung Coklat, Blitar
Mulanya ada tokoh pemuda yang mendalami coklat. Ia mengembangkan bisnis kakao ini hingga sampai ke luar negeri. Dimulai dengan menjadi pedagang. Lalu dia mempunyai insipirasi untuk membangun tempat wisata berbasis coklat. Tokoh pemuda itu bernama Kholid Mustofa.
Ia membangun Kampung Coklat dengan memamerkan biji-bijian coklat, Juga cara mengolahnya. Ia juga menanam kakao. Bermula di pekarangan rumahnya di desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Blitar. Tak jauh dari Bendungan Dam Lodaya di desa Serut, Kanigoro. Hanya sekitar 1 kilometer.
Namun, biji coklat didapatkan tidak hanya dari pekarangan. Bahan baku coklat itu diperoleh dari kebun mertuanya di Malang. Juga dari PTPN tempat ia belajar dan mendalami dunia percoklatan. Di Kampung Coklat, orang juga bisa belajar tentang cara membuat coklat.
Secara bertahap, Kholid mengembangkan Kampung Coklat dengan menyediakan kuliner khas desa dengan menggerakkan warga di sekitarnya. Kini Kampung Coklat tidak hanya menjadi detinasi coklat. Tapi menjadi destinasi wisata yang asyik untuk wisatawan.
3. Desa Tamansari, Banyuwangi
The Shadow of Bali. Bayang-bayang Bali. Demikian lebih tepat melihat perkembangan dunia wisata di Banyuwangi sejak satu dekade lalu. Kabupaten paling ujung di Jawa ini memang punya alam yang indah. Juga ada Kawah Gunung Ijen yang memiliki bule fire sebagai tujuan wisata dunia.
Nah, ke arah jalan menuju Kawah Ijen ini berkembang Desa Wisata yang makin hipe. Namanya Desa Tamansari, Kecamatan Licin. Desa ini menawarkan banyak kesenangan di luar alam pedesaan yang eksotik. Antara lain kampung susu, kampung bunga, dan bunga pinus.
Bagi coffee lover, di desa ini juga terdapat produksi kopi yang khas. Terdapat juga miniatur kampung Osing yang menjadi salah satu andalan pariwisata Banyuwangi.
4. Desa Pujon Kidul, Malang
Keindahan alam kaki Gunung Arjuno memang luar biasa. Udaranya yang sejuk, perbukitan yang rindang, serta tanaman bunga yang bermekaran menjadi daya tarik dari kawasan ini. Kuliner desa juga menjadi andalan yang makin digemari.
Salah satu desa yang berkembang menjadi desa wisata yang tak jauh dari Kota Batu ini adalah Desa Pujon. Berbatasan dengan kota Batu menuju arah ke Pare Kediri. Banyak oleh-oleh khas desa yang bisa didapatkan dari daerah ini.
Kasadaran masyarakat desa tentang pariwisata ikut mendukung perkembangan desa wisata ini. Banyak tempat instagramble yang kece abis. Persawahan di desa ini memanjakan mata bagi warga kota yang penat dengan bangunan gedung-gedung bertingkat.
Desa Pujon juga terkenal dengan produksi susu segarnya. Bahkan, juga muncul tempat berburu duren bagi mereka yang menyukainya.
5. Desa Guwoterus, Tuban
Di pesisir pantai utara Jawa Timur kini telah berkembang desa wisata yang populer. Namanya Desa Guwoterus. Lokasinya berada di Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban. Jaraknya 27 kilometer dari pusat kota.
Apa yang menarik dari desa wisata ini? Disajikan berbagai atraksi-atraksi wisata edukasi dan offroad. Desa ini menjadi destinasi offroad yang populer. Yang unik lagi, di desa ini dikembangkan wisata berbasis sedekah bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Jatim. Jadi, pengunjung ikut beramal untuk membangun obyek wisata ini.
Hanya itu? Tidak. Di desa ini tersedia wisata alam yang jarang ditemukan di tempat lain. Misalnya, Goa Putri Asih, Air Terjun Ngelirip dan Sumber Air Krawak. Eksotime alam ini membuat Desa Guwoterus Tuban menjadi salah satu desa wisata terpopuler di Jatim.
6. Kampung Kungkuk, Batu
Ada lagi desa wisata di Batu yang makin hipe. Namanya Kampung Kungkuk di Kecamatan Bumiaji. Tak jauh dari pusat kota Batu. Hanya 6 kilometer. Suasana alamnya memukau. Terasiring bebukitan dengan tanaman-tanaman yang hijau membikin mata terlena.
Desa ini menyediakan berbagai fasilitas permainan yang asyik bagi wisatawan. Misalnya outbound, flying fox, dan wisata kebun. Terdapat juga sekolah alam yang memberikan edukasi bercocok tanam bagi wisatawan.