6 Bulan Tak Ada Film, Tenet Raup Rp294 Miliar Selama 5 Hari
Sejak dirilis lima hari lalu di sejumlah gedung bioskop di Amerika Serikat, film yang didistribusikan oleh Warner Bros, Tenet, berhasil meraup USD20 juta atau sekitar Rp294 miliar. Tenet premier setelah 6 bulan tak ada film berbujet besar yang turun di bioskop, dan bertepatan dengan libur panjang hari buruh.
Meski ongkos pembuatan film mencapai USD200 juta Rp2 triliun, namun pundi dolar yang diraup selama lima hari membuat Warner Bros gembira. Tenet dirilis tepat di saat libur panjang hari buruh dan akhir pekan. "Tak ada konteks untuk membandingkan hasil pemutaran film yang dirilis di tengah pandemi. Kami ada di wilayah yang tak bisa diprediksi," kata Warner Bros dalam pernyataanya.
Sebelumnya, film arahan Cristopher Nolan itu sempat mengalami penundaan beberapa kali sebelum turun di layar lebar pada Rabu minggu lalu. Film ini diputar di 28 ribu bioskop di AS. Sedikitnya 70 persen bioskop di sana sudah dibuka.
"Dengan jumlah signifikan di mana kota kota kunci masih ditutup, hasil ini termasuk cukup fair," kata David A Gross, analis box office di FranchiseRe. "Bisnis di Amerika Serikat berkembang, namun banyak penggemar film yang belum kembali. Untuk saat ini, hasil ini sebagus apa yang didapatnya," katanya.
Di luar negeri, film fiksi ilmiah di mana manusia bisa memutar balik waktu ini, meraup lebih banyak uang, dengan capaian hingga USD150 juta atau sekitar Rp2,2 triliun, menurut Hollywood Reporter. Saat ini Tenet diputar di sedikitnya 70 negara, termasuk Kanada, Australia, Korea Selatan, dan sebagian Eropa. Di China, film ini meluncur perdana pada Rabu minggu lalu. Film yang berlatar enam negara ini telah meraup sekitar USD8 juta pada hari pertama, dan meraup USD 30 juta di akhir pekan.
China juga melaporkan kasus Covid-19 yang terus menurun dibandingkan dengan ribuan kasus di Amerika Serikat. Bioskop di China lebih dahulu dibuka dibanding di Amerika Serikat.
Selian Tenet, film blockbuster dengan biaya tinggi lainnya juga telah premier seperti Mulan yang meraup USD5,9 juta dari sembilan pasar internasional di antaranya Malaysia, Singapura, dan Thailand. Menyusul premier minggu ini di Rusia dan China. Di Amerika Serikat, Mulan hanya dirilis di plaform digital Disney+.
Selanjutnay ada film James Bond terbaru, No Time to Die. Film yang ditunda sejak April direncanakan premier pada November di layar lebar. (Alj)
Advertisement