588 Nakes di Blitar Merasa Tenang Setelah Divaksin
Tenaga kesehatan (nakes) sebanyak 588 orang di Kabupaten Blitar mulai berkurang kecemasannya dalam menangani pasien Covid-19. Mereka akhirnya mendapatkan vaksin Covid-10 pada hari ini, Jumat 29 Januari 2021. Para nakes yang berhubungan langsung dengan pasien mengikuti program vaksinasi di Rumah Sakit Ngudi Waluyo Wlingi, Blitar, Jawa Timur.
Yudis, nakes di bagian kamar jenazah, mengaku telah menjalani vaksinasi Covid-19. Menurutnya, ia sempat ragu tapi setelah disuntik perasaannya mulai tenang. “Memang awalnya timbul rasa ragu, banyak kabar tentang dampak yang ditimbulkan oleh suntikan vaksin yang diberikan. Tapi setelah suntik saya malah tenang,” ungkapnya.
Sebaliknya, Ikima, nakes dari ruang UGD, justru ketakutan dengan jarum suntiknya. Bahkan ketika jarum suntik ditusukkan di lengan kiri, Ikima tampak memegang erat petugas vaksinasi. “Enggak ada dampak apa-apa dalam tubuh. Saya cuma takut jarum suntik,” terangnya.
Pelaksanaan vaksinasi perdana khusus bagi nakes, garda terdepan berhadapan langsung dengan pasien Covid-19 baik yang bergejala atau OTG. Sebanyak 588 nakes menjalani vaksinasi dari 3.000 dosis vaksin yang datang tahap pertama.
Bulan ini harapannya seluruh nakes di rumah sakit umum atau swasta, Puskesmas hingga bidan desa sudah divaksinasi. “Hal ini untuk mengurangi jumlah pasien yang beberapa bulan lalu sempat melebihi kapasitas daya tampung 30 persen dari jumlah ruang isolasi yang tersedia. Sekarang sudah banyak penurunan jumlah kasus positif Covid-19 di Blitar,” jelas Dr Indah Woro Utami selaku Direktur RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.
Usai vaksinasi seluruh nakes, selanjutnya giliran masyarakat yang akan mendapatkan vaksinasi tersebut. Indah mengimbau agar masyarakat tidak takut vaksinasi. “Targetnya, tahun 2021 ini pelaksanaana harus selesai,” sambung dia.
Menurut Indah, selain vaksinasi diikuti para nakes, hari ini juga dilakukan vaksinasi kepada 10 orang dari Forum Pimpinan Daerah Kabupaten Blitar. Mereka adalah Bupati Blitar Riyanto, Ketua DPRD Suwito Sarens, Kapolres Bangkit Sormin, Kejari Blitar Mujianto, Sekda, tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat.
Usai divaksin, mereka harus menunggu selama 30 menit. Hal ini untuk memastikan bahwa tidak terjadi reaksi apa-apa. “Taka da reaksi usai vaksin menunjukkan bahwa program vaksinasi ini aman untuk masyarskat,” tandas Indah.
Ia pun berharap masyarakat nantinya bersedia mengikuti vaksin Covid-19 untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19. “Agar masyarakat segera bisa melakukan kegiatan ekonomi dengan normal. Dan perekonomian termasuk pariwisata di Kabupaten Blitar bisa segera bangkit kembali,” sambung dia.
Perlu diingat, program vaksinasi ini tak berarti jika masyarakat tidak patuh terhadap protokol kesehatan. “Ingat, setelah divaksin masyarakat harus tetap memperhatikan 5M, yaitu memakai masker dengan benar, rajin mencuci tangan dengan sabun lalu dibilas dengan air mengalir selama 20 detik, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi interaksi,” pesan Indah.
Advertisement