58 Orang Penyalahguna Narkoba Diamankan, 3 Diantaranya Perempuan
Dalam dua pekan terakhir, Polresta Banyuwangi mengamankan 58 orang pelaku penyalahgunaan narkoba. Ironisnya dari 58 orang yang diduga sebagai pelaku penyalahgunaan narkoba tersebut tersebut, 3 orang diantaranya merupakan perempuan. Dan tidak sedikit yang berstatus residivis.
Kapolresta Banyuwangi AKBP, Nasrun Pasaribu menyatakan, mereka terjaring dalam pelaksanaan operasi Tumpas Semeru 2021. Operasi ini digelar pada 1-12 September 2021. Selama pelaksanaan operasi ini, total ada 48 kasus yang berhasil diungkap. Masing-masing 24 kasus untuk kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu dan 24 kasus penyelahgunaan obat daftar G jenis trihexyphenidyl atau pil trex.
“Ini hasil jerih payah kita dilapangan, hasil tindak lanjut laporan masyarakat yang selalu berkontribusi pada kita untuk memberikan informasi,” jelasnya.
Nasrun Pasaribu menambahkan, diantara para tersangka yang diamankan, sebagian ada yang sudah berstatus residivis. Dia kembali terlibat penyalahgunaan narkoba setelah menjalani hukuman dalam kasus yang sama. Bahkan diantara para tersangka itu ada yang masih menjalani pembebasan bersyarat.
“Diantara mereka ada yang pernah melakukan tindak pidana narkoba dan kemudian tertangkap kembali. Sehingga menjadikan statusnya sebagai residivis. Ada yang pengguna ada yang pengedar,” tegasnya.
Dari 48 kasus tersebut polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa 45,77 gram sabu, obat daftar G sebanyak 9.716 butir, 41 unit HP, timbangan digital sebanyak 9 unit sepeda motor 6 unit, mobil satu unit dan uang tunai Rp 6.110.000.
Para tersangka kasus dugaan penyalahgunaan narkoba jenis sabu dijerat dengan Undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Sedangkan para tersangka kasus dugaan penyalahgunaan obat daftar G dijerat dengan Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
“Harapan kami kepada masyarakat bahawasannya masa depan generasi muda ini sangat ditentukan dari sekarang. Genarasi muda itu harus bisa menjaga dirinya mulai dari lingkungan terkecil seperti keluarga hingga lingkungan tempat tinggalnya,” pungkas Nasrun Pasaribu.
Advertisement