554 Kasus HIV/AIDS di Bekasi, Pemkot Bagi-bagi Kondom 16.560
Dinas Kesehatan Kota Bekasi mencatat kasus HIV/AIDS selama periode Januari-Agustus 2022, sebanyak 554 kasus. Rincian kasus HIV/AIDS, yakni Januari sebanyak 65 kasus, Februari 69 kasus, Maret 67 kasus, April 62 kasus, Mei turun menjadi 45 kasus, Juni naik 71 kasus, Juli 55 kasus, dan Agustus melonjak hingga 120 kasus.
Seluruh kasus HIV/AIDS yang terdata berdasarkan hasil tes dari penderita berdomisili Kota Bekasi maupun luar daerah. Dari 554 kasus, sebanyak 431 jiwa merupakan pria dan 123 jiwa adalah perempuan.
Mayoritas usia Orang dengan HIV (ODHIV) berada di kisaran 25-49 tahun (375 jiwa), kemudian 20-24 tahun (113 jiwa), di atas 50 tahun (44 jiwa), 15-19 tahun (14 jiwa) dan di bawah 4 tahun (4 jiwa).
"Kota Bekasi dalam proses update aplikasi Sistem Informasi HIV/AIDS (SIHA) 1.7 menjadi SIHA 2.0 (berbasis NIK). Ke depannya akan dipilah sesuai NIK, dan masih ada permasalahan dengan ODHIV yang tidak mempunyai NIK dan yang domisili di Kota Bekasi, tetapi NIK-nya di luar Kota Bekasi, sehingga perlu waktu untuk memilahnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati dikutip dari Antara.
Suami 'Nakal'
HIV/AIDS menular kepada para istri di rumah dari suami-suami 'nakal'. Hingga akhirnya angka penularan HIV/AIDS kepada ibu rumah tangga lebih tinggi dibandingkan para pengguna jarum suntik.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk penanggulangan HIV/AIDS di antaranya mempercepat koordinasi dan pelaporan khusus dari grup puskesmas dan rumah sakit, workshop HIV/AIDS bagi petugas rumah sakit se-Kota Bekasi.
Lokakarya triple eliminasi bagi ibu hamil dengan IBI Kota Bekasi, skrining HIV/AIDS untuk kelompok beresiko yang ada di dalam sasaran Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Program HIV/AIDS.
"Ada pula skrining dan edukasi tentang HIV pada saat Car Free Day Kota Bekasi, serta kolaborasi dengan LSM/ penggiat HIV Kota Bekasi di kegiatan edukasi tentang HIV yang dilaksanakan pada saat CFD (car free day)," jelas Tanti.
16.569 Kondom Gratis
Selain edukasi dan skrining, untuk mencegah penularan HIV/AIDS maka dibagikan 16.560 kondom kepada masyarakat. "Penggunaan alat kontrasepsi mampu mengurangi risiko penularan virus HIV hingga 95 persen," terang Tanti.
Kondom diberikan kepada fasilitas kesehatan yang memiliki layanan perawatan dukungan pengobatan HIV meliputi RSUD Cashbullah Abdul Madjid, RS Elisabeth, dan RS Ananda Bekasi. Selanjutnya, Puskesmas Perumnas II, Puskesmas Mustika Jaya, Puskesmas Karang Kitri, Puskesmas Pengasinan, Puskesmas Kali Abang Tengah, serta. Puskesmas Jati Sampurna.
Alat kontrasepsi ini selanjutnya akan didistribusikan kepada pasangan diskordan HIV/AIDS yakni pasangan yang salah satunya pengidap HIV atau ODHIV, alat kontrasepsi dimaksudkan sebagai pencegahan sekaligus memutus rantai penularan pada pasangan.