55 Ribu Orang Digigit Hewan Sepanjang 2024, 7 Orang di Bali Meninggal akibat Rabies
Sebanyak tujuh orang meninggal akibat rabies sepanjang 2024 di Bali. Pasien meninggal lantaran terlambat mendapatkan penanganan setelah digigit hewan penular rabies.
Enggan Vaksin Rabies
Tujuh orang meninggal masing-masing tiga orang berasal dari Tabanan, satu orang dari Badung, satu dari Gianyar dan dua orang dari Karangasem. Jumlah pasien meninggal disebut menurun dibanding sepanjang tahun 2022 mencapai 22 orang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali I Nyoman Gede Anom menyebut kasus meninggal akibat rabies lantaran pemilik hewan enggan menyuntik vaksin peliharaan mereka.
"Mereka tidak mau divaksin. Pertama tidak peduli, ada yang tidak mau padahal sudah dianjurkan. Kami ada tim siaga rabies, sudah dianjurkan tapi alasannya karena anjing peliharaan," katanya kepada media, Selasa 7 Januari 2025.
Terlambat Penanganan
Selain enggan vaksin rabies, pasien meninggal lantaran terlambat penanganannya. Pasien baru periksa setelah tiga bulan didigit. "Jika ditanya kenapa tidak divaksin, katanya anjingnya sendiri. Ditanya sekarang mana anjingnya, jawabannya tidak tahu. Atinya kan liar, sangat disayangkan padahal vaksin anti rabies banyak sekali," lanjutnya.
Prosedur Pengobatan
Menurutnya, bila pasien terkena gigit hewan, maka petugas Kesehatan akan menanyakan sumber gigitan. Bila gigitan berasal dari hewan liar, pasien akan segera mendapat vaksin anti rabies untuk manusia.
Namun jika sumber gigitan adalah hewan yang sudah divaksin, maka pasien diminta menjalani isolasi selama dua pekan.
Masa tersebut menurutnya masih cukup untuk mendapat vaksin. Namun bila masa gigitan lebih dari satu bulan, proses penyembuhannya akan semakin sulit. Sebab virus naik menyerang otak.
31 Ribu Vaksin Sepanjang 2024
Dinkes menyebut telah memberikan vaksin anti rabies sebanyak 31.370 sepanjang tahun 2024.
Sedangkan pasien yang terkena gigitan sepanjang 2024 sebanyak 55.767 orang. Sehingga terdapat 24.397 orang yang tidak divaksin lantaran hewan yang menggigit aman dari rabies.
Jumlah gigitan terbanyak berasal dari Kabupaten Badung kemudian Denpasar, Tabanan, Karangasem, Gianyar, Buleleng, Jembrana, Bangli, dan Klungkung.
Kini masih terdapat 80 ribu vial stok vaksin anti rabies manusia yang tersebar di seluruh wilayah di Bali. Sebanyak 600 vial serum anti rabies untuk hewan.
Advertisement