55 Orang Tewas Akibat Ledakan Bom Mobil di Afghanistan
Ledakan yang disebabkan bom mobil dan mortir di luar sekolah di Kabul, ibu kota Afghanistan, menewaskan sedikitnya 55 orang dan melukai lebih dari 150, sebagian besar pelajar perempuan. Demikian kata sejumlah pejabat, dalam serangan yang dituduhkan Presiden Ashraf Ghani kepada pemberontak Taliban.
Seorang pejabat senior keamanan mengatakan kepada Reuters tanpa menyebut nama bahwa sebagian besar korban adalah siswa yang keluar dari sekolah Sayed ul Shuhada, dan banyak yang terluka parah di rumah sakit.
Rekaman di saluran TV ToloNews menunjukkan adegan kacau, Kabul, Sabtu 8 Mei 2021, dengan buku dan tas sekolah berserakan di jalan berlumuran darah, dan warga bergegas membantu para korban.
"Itu adalah ledakan bom mobil yang terjadi di depan pintu masuk sekolah," kata seorang saksi mata seperti dikutip Reuters, Minggu 9 Mei 2021, yang meminta tidak disebutkan namanya.
Dia mengatakan semua kecuali tujuh atau delapan korban adalah siswi yang akan pulang setelah menyelesaikan studi mereka.
Pelajar Putri Banyak Terluka
Di sekolah menengah Sayed ul Shuhada, anak perempuan dan laki-laki belajar dalam tiga shift, yang kedua untuk siswa perempuan. Najiba Arian, juru bicara Kementerian Pendidikan, mengatakan kepada Reuters. Yang terluka kebanyakan adalah para siswi, katanya.
Juru bicara kementerian dalam negeri, Tariq Arian, mengatakan korban tewas sedikitnya 30 orang dengan 52 luka-luka.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan hari Sabtu itu. Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid membantah kelompoknya terlibat dan mengutuk insiden itu.
Meskipun Ghani menyalahkan Taliban, ledakan hari Sabtu terjadi di lingkungan Muslim Syiah yang telah menghadapi serangan brutal oleh militan ISIS selama bertahun-tahun, termasuk ledakan di bangsal bersalin hampir persis setahun yang lalu.