52 Kepala Sekolah SD di Jember Masih Rangkap Jabatan
Bupati Jember Hendy Siswanto melantik 619 Kepala Sekolah SD dan SMP, Senin, 14 Februari 2022 malam. Pelantikan ratusan kepala sekolah itu dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan di depan Kantor Pemkab Jember, tepatnya di Jalan Sudarman.
Sebanyak 619 kepala sekolah itu terdiri atas 409 kepala sekolah baru dan 210 kepala sekolah mutasi. Rinciannya, 409 kepala sekolah baru itu ada 52 orang yang berasal dari guru SMP menjadi kepala sekolah SD.
Di hadapan ratusan kepala sekolah yang baru dilantik itu, Hendy berpesan agar menunjukkan prestasi baik kepada 2,6 juta penduduk Kabupaten Jember. “Saya minta kepala sekolah yang baru dilantik membuktikan kinerja positif, menunjukkan inovasi yang baik kepada masyarakat Jember,” kata Hendy, Senin, 14 Februari 2022 malam.
Bupati juga menyinggung soal peredaran obat keras berbahaya di salah satu SMP di Kecamatan Patrang. Untuk itu, Hendy berharap seluruh kepala sekolah bekerja keras menyelamatkan generasi bangsal dari obat-obat terlarang itu.
Selain itu, Hendy juga meminta kepala sekolah mendorong dan memotivasi siswa menumbuhkan sikap toleransi antar sesama. Sebab pembelajaran daring selama pandemi Covid-19 berpotensi membuat siswa individualis.
“Pembelajaran daring sulit siswa bertemu sesama siswa dan guru. Saya meminta kepala sekolah memotivasi agar siswa tidak menjadi individualis,” lanjut Hendy.
Kepala sekolah yang baru dilantik juga diminta membantu pemerintah memberantas buta huruf di Kabupaten Jember. Serta membantu Satgas Covid-19 menekan penyebaran Covid-19, terutama di lingkungan sekolah.
52 Kepala Sekolah Rangkap Jabatan
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember Suko Winarno mengatakan, kebutuhan kepala sekolah SMP di Kabupaten Jember sejauh ini sudah terpenuhi. Namun berbeda dengan kepala sekolah SD.
Kabupaten Jember hingga saat ini masih kekurangan stok kepala sekolah SD. Sehingga masih ada 52 kepala sekolah SD yang masih rangkap jabatan.
“Stok Kepala Sekolah SMP sudah cukup, kalau SD masih kekurangan stok sebanyak 52 orang,” kata Suko.
Kekurangan Dua Ribu Guru
Hingga saat ini kebutuhan guru di Kabupaten Jember masih cukup tinggi. Jember masih kekurangan dua ribu guru baik SMP maupun SD.
“Jember kekurangan hampir enam ribu atau lima ribu lebih guru di tahun 2021. Namun kebutuhan guru itu tertutupi sebanyak 3.671 guru yang lolos melalui seleksi P3K. Setelah dikurangi 3.671 itu ada dua ribuan guru,” kata Suko.
Karena itu, Dinas Pendidikan Jember akan merekrut guru honorer untuk mengisi kekurangan guru itu. Guru honorer itu nanti akan digaji melalui APBD langsung.
Suko mengatakan hingga saat ini masih ada guru honorer yang masih mengajar di Kabupaten Jember. Namun mereka tidak digaji melalui APBD murni. Gaji mereka diambil dari dana BOS.
“Honorer masih ada yang mengajar sampai saat ini. Makanya nanti honorer akan kita beri SK seperti tahun kemarin, agar mereka bisa digaji melalui APBD murni,” pungkas Suko.