500 Sapi PMK, Dua Mati, Tim Gabungan Sekat Jalan ke Pasar Hewan
Untuk membendung penyebaran Penyakit Mulut dan Kaki pada hewan ternak di Kota Probolinggo, lalu lintas (pengiriman) hewan ternak diawasi tim gabungan. Tim beranggota Polres Probolinggo Kota (Polresta), Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKP) serta Dinas Perhubungan (Dishub) setempat melakukan penyekatan jalan menuju pasar hewan.
Sejak Selasa, 7 Juni 2022 siang, semua kendaraan pengangkut ternak (pikap dan truk) yang hendak masuk pasar hewan di Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih dicegat dan diperiksa. Hewan ternak terutama sapi yang diangkut truk dan pikap dengan tujuan pasar hewan di belahan selatan Kota Probolinggo diperiksa secara ketat.
Pos pemeriksaan (check point) hewan ternak di jalan menuju pasar hewan itu dijaga sejumlah personel dari tim gabungan. Semua kendaraan pengangkut ternak menuju pasar hewan dihentikan dan muatannya diperiksa.
“Hewan ternak kami cek, kalau sehat bisa terus ke pasar hewan. Kalau ada gelaja PMK, kami minta dibawa pulang dan diobati,” kata Kapolresta Probolinggo, AKBP Wadi Sa’bani.
Dikatakan pendirian pos pemeriksaan sapi itu untuk memutus mata rantai penularan PMK. Sebab di Kota Probolinggo merujuk data DPKP, sekitar 500 sapi dilaporkan terjangkit PMK. Sekitar 100 sapi di antaranya dinyatakan sembuh setelah diobati dan dua sapi dilaporkan mati akibat PMK.
Selain di dekat pasar hewan di Jrebeng Kidul, jajaran Polresta Probolinggo juga akan mendirikan pos pemantauan hewan di dekat pasar hewan di Desa Tambakrejo, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo.
Sementara Kepala DPKP Kota Probolinggo Aries Santoso mengatakan, pasar hewan tetap dibuka sepekan dua kali (Selasa dan Sabtu) seperti biasanya. “Pasar hewan tetap buka, kalau ditutup kami khawatir terjadi transaksi jual-beli ternak secara liar sehingga sulit diawasi,” katanya.
Harga Sapi Turun
Terkait merebaknya PMK, harga sapi di pasar hewan di Kota Probolinggo turun. Sapi lokal dewasa yang sebelumnya Rp20 juta turun menjadi Rp18 juta saat PMK merebak.
"Selain harga sapi turun, pembeli sapi juga turun lantaran adanya PMK,” kata Jazuli, pedagang sapi di pasar hewan Jrebeng Kidul. Padahal biasanya, menjelang Idul Adha seperti sekarang, harga hewan ternak terutama sapi, domba, dan kambing merambat naik.
Hal senada diungkapkan Suyono, warga Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih yang biasa kulak sapi dan domba untuk persiapan Idul Adha. “Kalau sapi harganya turun, sementara domba dan kambing harganya stabil dan cenderung naik mendekati Idul Adha,” katanya.
Suyono mengaku, biasa memborong hewan ternak kemudian dititipkan kepada peternak untuk dipelihara sementara sampai Idul Adha untuk kemudian disembelih. “Tetapi sekarang, saya takut memborong sapi khawatir terkena PMK,” ujarnya.
Advertisement