500 Hektare Hutan di Jatim Terbakar saat Kemarau 2023
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mencatat luas lahan hutan terbakar sudah mencapai 500 hektar di saat musim kemarau el nino tahun 2023 ini.
Kepala BPBD Jatim, Gatot Soebroto mengatakan, 500 hektar itu tersebar di 14 kabupaten/kota.
Di mana terluas terjadi di Kabupaten Pasuruan yakni 227,4 hektare, lalu Bondowoso 71,5 hektare, Kabupaten Mojokerto 59,27 hektare, Ngawi 53,95 hektare, Probolinggo 45 hektare, Bojonegoro 36 hektare.
Kemudian, Ponorogo seluas 24,5 hektare, Situbondo 24,1 hektare, Kabupaten Kediri 20 hektare, Lumajang 5 hektare, Nganjuk 1,5 hektare, dan Tuban 1 hektare. "Sedangkan untuk kejadian di Banyuwangi dan Magetan masih dalam pendataan," kata Gatot.
Melihat data tersebut, Mantan Kepala Biro Kesra Setdaprov Jatim itu menyebut, angka kejadian di Jatim masih rendah dibanding tahun lalu.
Kendati demikian, pihaknya tetap waspada menyiapkan berbagai peralatan maupun strategi penanganan mengingat saat ini belum memasuki puncak musim panas. Sehingga, masih ada ancaman karhutla.
Meski demikian, Gatot berharap tidak ada lagi kejadian karhutla. Kalau pun ada, ia memastikan sudah siap melakukan upaya sesuai hasil koordinasi dengan Dinas Kehutanan (Dishut) Jatim sebagai pengelola hutan.
Bahkan, jika memang diperlukan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan BNPB untuk mendatangkan bantuan water bombing.
“Kami tidak berharap adanya penyebaran itu. Kalau pun ada penyebaran yang lebih masif maka kami minta ada water bombing dari BNPB,” kata dia.
Dari hasil evaluasi, ia menjelaskan, kejadian karhutla yang terjadi karena daun-daun kering yang kemudian terkena puntung rokok maupun efek membakar sampah.
Karena itu, ia mengimbau agar masyarakat berhati-hati dan tak gegabah saat melakukan aktivitas di alam terbuka. “Kami mohon kepada masyarakat untuk, pertama jangan membakar sampah sembarangan. Kedua, masyarakat yang membuka lahan jangan dilakukan pembakaran, karena itu punya potensi api yang dibakar itu bisa menyebar ke mana-mana,” pungkasnya.