500 Buruh Pabrik Rokok Sampoerna Surabaya Dites Covid-19
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur telah melakukan swab terhadap 98 orang karyawan pabrik PT HM Sampoerna Rungkut 2, Surabaya, Kamis 30 April 2020. Jumlah itu berasal dari 500 buruh yang sebelumnya menjalani rapid test.
"Dari 500 yang mengikuti rapid test, terdapat 98 yang hasilnya reaktif," kata Koordinator Rumpun Tracing, dokter Kohar Hari Santoso saat ditemui di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis 30 April 2020 malam.
Kohar mengatakan, para karyawan Sampoerna saat ini dalam masa perawatan. Ada yang menjalani perawatan di ruang observasi, ada pula yang menginap di rumah sakit disesuaikan dengan kondisi kesehatan.
Tak hanya itu, pihaknya kini juga terus melakukan koordinasi dengan perusahaan terkait evaluasi penyebaran yang terbagi dalam dua ring. Ring satu adalah yang memiliki kontak erat dengan dua pasien positif sebelumnya dan ring dua yang di luar itu.
Sampai saat ini, Direktur Rumah Sakit Umum Syaiful Anwar Malang itu baru bisa memastikan hanya dua orang saja yang sudah positif covid-19. Keduanya telah meninggal.
"Mereka hari ini sudah kami lakukan swab test tinggal menunggu hasilnya saja mudah-mudahan hasilnya tidak mengkhawatirkan," ujar Kohar.
Pun demikian dengan tracing terkait riwayat aktivitas dua orang yang meninggal tersebut. Sebab, saat ini masih dalam tahap pendalaman. “Riwayatnya ini masih kami dalami. Tapi kalau awal kasus ini tanggal 21 April ya, dan langsung dilakukan upaya penanganan tracing, rapid test dan meliburkan karyawan," paparnya.
Saat disinggung apakah tim melakukan tracing hingga warga sekitar tempat tinggal para karyawan yang terpapar, Kohar mengatakan belum melakukan, karena para karyawan tinggal di satu lokasi kos yang relatif dihuni oleh para karyawan.
“Mereka relatif terkumpul di tempat tinggal kos-kosan jadi relatif isinya hanya temen-temen itu sendiri. Areanya sudah terlokalisir,” akunya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, PT HM Sampoerna telah menutup proses produksi di lokasi tersebut mulai 27 April 2020 hingga waktu yang tidak ditentukan. Selama penutupan ini, akan dimanfaatkan untuk melakukan pembersihan dengan melakukan penyemprotan disinfektan dan sanitasi di seluruh fasilitas pabrik.