50 Jenderal dan Perwira Ukraina Jadi Korban Serangan Rudal
Perang Ukraina - Rusia semakin membabi buta. Serangan dan gempiran tak bisa dihentikan. Ini yang menjadikan korban jiwa semakin bertambah.
Pasukan Rusia menyerang sebuah pos komando Ukraina ketika perwira senior militer Ukraina mengadakan pertemuan, kata Kementerian Pertahanan Rusia. Moskow mengatakan mereka menggunakan roket “Kalibr” yang diluncurkan dari laut dalam serangan di lokasi dekat Dnipro, kota terbesar keempat di Ukraina.
“Lebih dari 50 jenderal dan perwira militer Ukraina tewas dalam serangan itu, termasuk anggota komando tinggi,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov dirilis dw.com, dikutip Senin 19 Juni 2022.
Juru bicara itu juga mengatakan Rusia menghancurkan pabrik perbaikan tank di Kharkiv serta 10 howitzer dan 20 kendaraan militer di Mykolaiv dalam serangan rudal lainnya.
Dua Komandan
Dua komandan terkemuka Ukraina yang mempertahankan pabrik baja Azovstal di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina bagian tenggara, telah dibawa ke Rusia untuk menjalani “investigasi”. Demikian menurut Kantor Berita Rusia, TASS, seperti dirilis laman dw.com.
Kedua komandan Ukraina itu yaitu Svyatoslav Palamar, wakil komandan batalion Azov, dan Serhiy Volynsky, komandan Brigade Marinir ke-36 Angkatan Bersenjata Ukraina.
Mereka dipindahkan ke Rusia dari Provinsi Donetsk di Ukraina yang dikuasai separatis, kata kantor berita tersebut, mengutip seorang warga Rusia yang tidak disebutkan namanya.
TASS mengatakan petugas Ukraina lainnya juga dipindahkan ke Rusia.
Ratusan pejuang Ukraina ditangkap oleh pasukan Rusia pada Mei setelah pengepungan brutal selama berbulan-bulan di pabrik itu. Dalam pengepungan itu mereka sembunyi di bunker dan terowongan bawah tanah yang ada di kompleks pabrik itu.
Nasib para pejuang itu tidak pasti. Moskow mengatakan pada saat itu bahwa mereka telah dibawa ke Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk.
Kyiv ingin semua pejuang diserahkan dalam pertukaran tahanan dengan Moskow, tetapi beberapa anggota parlemen Rusia ingin beberapa pejuang diadili.
Sementara itu warga sipil yang berlindung di pabrik kimia Azot di Sievierodonetsk menolak untuk mengungsi, kata gubernur wilayah Luhansk Ukraina, Serhiy Haidai, pada hari Ahad. Dia juga mengatakan meskipun semua jembatan menuju Sievierodonetsk hancur, ada cara untuk mengevakuasi orang dari kota dan membawa barang-barang yang dibutuhkan.