5 WNI Disandera Abu Sayyaf Filipina, 1 Dikabarkan Tewas Ditembak
Lima warga negara Indonesia (WNI) diculik oleh kelompok Abu Sayyaf Filipina. Satu orang dilaporkan tewas dibunuh di wilayah Filipina.
Komandan Komando Keamanan Sabah Timur (ESSCom), Ahmad Fuad Othman, dalam pernyataannya kemarin menyebut satu WNI yang tewas berusia 32 tahun yang diculik di Perairan Sabah, Malaysia.
Disebutkan Ahmad Fuad bahwa WNI bernama Laa Baa dibunuh di Patikul, Sulu, Filipina pada Selasa, 29 September 2020 waktu setempat. Kata Ahmad Fuad, hal ini dikonfirmasi berdasarkan informasi dari otoritas Filipina.
"Benar (korban WNI dibunuh). Insiden itu terjadi pada 28 September dalam misi Angkatan Darat Filipina untuk menyelamatkan lima korban yang diculik," kata Ahmad Fuad dalam pernyataan kepada Bernama.
Ahmad Fuad menambahkan, dalam misi penyelamatan WNI tersebut sempat terjadi baku tembak dengan kelompok Abu Sayyaf, dan jenazah korban juga telah ditemukan Selasa, 29 September 2020.
Ahmad Fuad menambahkan bahwa empat korban lainnya masih ditahan oleh kelompok Abu Sayyaf. Keempat korban itu bernama Arsyad Dahlan, 41 tahun; Riswanto Hayano, 27 tahun; Edi Lawalopo, 53 tahun; dan Syarizal Kastamiran, 29 tahun.
Sementara Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya 1 warga negara Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf.
"Pada kesempatan ini atas nama pemerintah saya mengucapkan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban atas meninggalnya WNI tersebut. Kementerian Luar Negeri telah menyampaikan secara langsung berita duka ini kepada keluarga almarhum dan pemerintah daerah di Buton Sulawesi tenggara," kata Retno dalam jumpa pers yang disiarkan kanal YouTube Kemlu, Kamis, 1 Oktober 2020.
Ditambahkan Retno, jenazah WNI tersebut telah diterbangkan ke rumah duka di Zamboanga, Filipina. Jenazah LB diterbangkan dengan pesawat militer Filipina kemarin.
"Pada pukul 8 waktu setempat hari ini jenazah telah diterbangkan dari Sulu ke Zamboanga dengan pesawat militer Filipina dan jenazah kemudian dibawa langsung ke funeral house di Zamboanga. Dokumentasi kematian dan kelengkapan lainnya sedang diproses oleh Westmincom funeral house dan PNP," ujarnya.
Kata Retno, WNI yang meninggal berinisial LB usia 32 tahun warga Buton, Sulawesi Tenggara. "Satu sandera WNI dengan inisial LB diinformasikan meninggal dunia setelah terjadi kontak senjata antara aparat keamanan Filipina Joint Task Force Sulu dan 45 Batalyon Infanteri dengan kelompok ASG (Abu Sayyaf Group) di Kota Patikul, Provinsi Sulu," katanya.