5 Tips Pemenuhan Gizi Saat Isoman Dari RS Mata Undaan
Asupan gizi yang baik saat menjalankan isolasi mandiri (isoman) karena COVID-19 dapat mempercepat proses penyembuhan. Hal ini diungkapkan ahli gizi Rumah Sakit (RS) Mata Undaan Surabaya, Arizta Primadiyanti, S.Gz.RD.
Untuk itu melalui kanal YouTube RS Mata Undaan, Arizta membagikan 5 tips pemenuhan gizi selama menjalani isoman.
1. Perbanyak Konsumsi Makanan Tinggi Energi dan Protein
Arizta mengungkapkan, saat melakukan isoman tubuh memerlukan asupan energi dan protein lebih tinggi dari biasanya.
"Kenapa demikian? Karena sumber energi dan protein akan membantu imunitas tubuh melawan virus Covid-19," ungkap Arizta.
Ia pun mencontohkan, beberapa sumber energi dan protein yang bisa dikonsumsi selama isoman. Misalnya 10 gram protein setara dengan 50 gram daging sapi, 1 butir telur, 100 gram tempe dan 50 gram daging ayam. Jadi bisa bergantian lauk setiap harinya.
2. Porsi Makan yang Lebih Banyak dari Biasanya
Frekuensi makan saat menjalani isoman bisa enam kali sehari, setiap 2 hingga 3 jam sekali. Kata Arizta, lakukan secara rutin meskipun tidak merasa lapar.
Selain itu, jangan lupa tambahkan lauk yang mengandung protein. "Apabila mengalami mual bisa disiasati dengan mengkonsumsi makanan porsi kecil tapi sering," sarannya.
3. Banyak Konsumsi Buah dan Sayur Berwarna-warni.
Arizta menjelaskan, untuk melawan virus Covid-19, tubuh memerlukan vitamin A,C dan D. Di mana kandungan vitamin tersebut banyak terdapat pada buah dan sayur berwarna merah, orange dan hijau.
Di samping itu, buah dan sayur mengandung antioksidan yang dapat mempercepat proses penyembuhan.
4. Konsumsi Sumber Probiotik
Ahli gizi RS Mata Undaan ini mengungkapkan, makanan dan minuman probiotik mengandung bakteri baik yang membantu meningkatkan imunitas.
"Sumber probiotik adalah yoghurt, minumun berprobiotik, tempe dan kefir," imbuhnya.
5. Kurangi Makanan Berlemak dan Gorengan
Tambahnya, makanan dengan lemak tinggi dapat memperberat kerja imunitas tubuh. Untuk proses memasak ia pun menyarankan, ditumis, dikukus atau direbus.
"Hindari dulu makanan yang digoreng atau gorengan," tandasnya.
Advertisement