5 Pemain Penampilan Mengesankan di Euro 2020
Euro 2020 sudah memasuki pengujung. Final Euro akan digelar pada 12 Juli 2021 pukul 02.00 WIB di Stadion Wembley, London. Final ideal terjadi di Euro 2020 kali ini karena tuan rumah Inggris akan bersua Italia.
Terlepas dari final ideal yang terjadi, Ngopibareng.id mencatat ada lima pemain yang bermain sangat apik di Euro 2020, meski gagal mengantarkan timnya melaju jauh. Berikut 5 pemain tersebut:
1. Kasper Schmeichel
Anak dari legenda Manchester United, Peter Schmeichel itu bermain sangat apik di Euro 2020. Ia berhasil membawa Denmark masuk ke semifinal dan mencetak sejarah terbaik selama 29 tahun terakhir. Meski usianya sudah tak muda lagi, Schmeichel tetap memberikan penampilan terbaiknya. Apalagi di laga semifinal melawan Inggris.
Meski kebobolan 2 gol, namun Kasper Schmeichel adalah bintang lapangan. Banyak peluang matang Inggris yang harusnya bisa jadi gol namun berhasil ia mentahkan. Pun ketika bola sudah berada di hadapannya. Schmeichel memiliki keunggulan reflek, antisipasi, dan duel udara yang sangat baik. Sayang, langkahnya terhenti di semifinal Euro 2020 setelah Denmark secara dramatis kalah 1-2 dari Inggris.
2. Yann Sommer
Pemain Borussia Mönchengladbach itu benar-benar menjadi momok yang menakutkan bagi lawan Swiss di Euro 2020. Bagaimana tidak, kiper berusia 32 tahun itu sering menggagalkan peluang lawan mencetak gol. Salah satu pertandingan terbaik Sommer adalah ketika Swiss bersua Spanyol di babak 8 besar Euro 2020.
Dalam laga itu, Swiss yang harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-77, berhasil menahan imbang Spanyol hingga babak penalti. Total penyelamatan yang dilakukan Sommer di laga itu adalah 10 kali penyelamatan. Rekor tersebut adalah yang paling tinggi di Euro 2020. Tidak ada satupun kiper di Euro 2020 yang berhasil melakukan penyelamatan sebanyak itu dalam satu laga.
Meski ia kebobolan 9 gol, namun namanya tercatat sebagai kiper paling banyak melakukan penyelamatan di Euro 2020 dengan 21 kali penyelamatan. Ia berhasil duduk di peringkat pertama. Sedangkan kiper peringkat 2-4 hanya berhasil mencatatkan 18 penyelamatan di Euro 2020.
3. Giorginio Wijnaldum
Mantan pemain Liverpool yang kini berseragam Paris Saint Germain (PSG) itu menjadi titik sentral permainan timnas Belanda di Euro 2020. Ia memainkan peran yang berbeda antara di Liverpool dan Belanda. Di tim Oranje, ia bermain sebagai roaming playmaker yang juga menjadi gelandang serang. Posisi itu membuat Gino Wijnaldum menjadi otak serangan Belanda.
Di Euro 2020, pemain 30 tahun itu memang gagal mengantarkan Belanda melaju lebih jauh. Namun secara statistik, penampilannya sangat mengilap. Ia berhasil mencetak 3 gol dalam empat laga. Akurasi umpan suksesnya menyentuh 85 persen. Dalam 4 laga yang ia lakoni, ia berhasil mencetak rata-rata mobilitas berlari di lapangan sejauh 41,2 kilometer.
4. Patrik Schick
Penyerang asal Republik Ceko itu menarik perhatian fans sepakbola Eropa. Schick yang tak setenar Cristiano Ronaldo, berhasil mencuri perhatian penggemar sepak dunia. Bagaimana tidak, permainan pemain milik Bayern Leverkusen itu sangat luar biasa. Statistik mencatat, dalam 5 laga yang ia lakoni, pemain bertinggi 187 sentimeter itu berhasil mencetak 5 gol. Setara dengan jumlah gol Ronaldo di Euro 2020.
Meski tinggi besar, Schick tak takut adu sprint dengan bek lawan. Kecepatan tertinggi yang ia catat di Euro 2020 adalah berlari kencang dengan kecepatan 32,4 kilometer per jam. Selain itu, 5 gol yang ia cetak juga bervariasi, 3 gol pakai kaki kiri, satu dengan kaki kanan, dan satu lewat kepala.
Ia juga berhasil mencetak 16 peluang mencetak gol, 9 di antaranya tepat sasaran. Itu membuat namanya menjadi pemain di urutan pertama pada Euro 2020 yang berhasil mencetak 9 peluang tepat sasaran, mengalahkan Ronaldo yang hanya memiliki 8 peluang on target.
5. Pedri
Pemian muda berusia 18 tahun itu diprediksi akan menjadi salah satu tulang punggung masa depan Timnas Spanyol. Di Euro 2020, meski usianya masih muda namun ia dipercaya Luis Enrique untuk menjadi pemain utama di lini tengah, padahal di Barcelona ia diplot sebagai pemain sayap.
Pilihan Enrique untuk menempatkannya di tengah benar-benar tepat. Dalam 6 laga, Pedri selalu bermain 90 menit. Total ia mencatatkan 429 kali umpan sukses, dengan presentase 92%. Secara mobiltas di lapangan ia juga menggila, ia mencatatkan berlari dengan luas area 76,1 kilometer. Mencatatkan dirinya sebagai pemain dengan mobilitas tertinggi di Euro 2020, mengalahkan pemain senior asal Italia, Jorginho yang hanya mencatatkan 72,3 kilometer.
Namun sayang, permainan fantastisnya tak berhasil membawa Spanyol melaju jauh di Euro 2020. Tim Matador harus mengakui keunggulan Italia di babak semifinal.
Advertisement