5 Negara Boikot Film Barbie, Senasib Oppenheimer Diprotes India
Fenomena 'Barbenheimer' viral. Istilah itu merupakan gabungan dari kata ‘Barbie’ dan ‘Oppenheimer’. Bahkan istilah tersebut muncul di laman Urban Dictionary dan menjadi perbincangan.
Hebatnya, kedua film dengan berbeda sutradara dan rumah produksi itu menuai banyak pujian dari kritikus film dan laris penjualan tiketnya. Film Barbie digarap oleh sutradara ternama Greta Gerwig. Sementara itu, film Oppenheimer disutradarai oleh Christopher Nolan.
Fakta buruknya, adegan intim Oppenheimer diprotes umat Hindu di India. Sebab, ada salinan kitab Bhagavad Gita. Nasib sama juga dialami film Barbie. Lima negara mengumumkan boikot film yang dibintangi Margot Robbie dan Ryan Gosling ini.
Barbie Dilarang Tayang di Lima Negara
Vietnam
Vietnam melarang penayangan Barbie. Alasannya, Barbie menampilkan peta laut China Selatan yang diklaim secara sepihak oleh Pemerintah China. Peta di film tersebut berupa gambar yang menunjukkan sembilan garis putus-putus berbentuk U. Garis itu mengilustrasikan klaimnya atas sebagian besar Laut China Selatan.
Garis 'nine dash-line' kerap digunakan China untuk mengilustrasikan klaim teritorialnya di Laut China Selatan. Sementara itu, klaim China atas lebih dari 90 persen Laut China Selatan itu tumpang tindih dengan wilayah perairan negara di Asia Tenggara termasuk Vietnam dan Filipina.
Media pemerintah Vietnam, Tuoi Tre, melaporkan peta tersebut menunjukkan "wilayah yang diklaim secara sepihak oleh China di Laut China Selatan".
"Kami tidak memberikan lisensi untuk film Amerika, Barbie, untuk dirilis di Vietnam karena mengandung gambar yang menyinggung dari sembilan garis putus-putus," kata Kepala Departemen Sensor dan Perizinan Film Asing Vietnam, Vi Kien Thanh.
Perwakilan Warner Bros mengatakan bahwa peta tersebut digambar melalui perspektif anak kecil sehingga tidak perlu dianggap serius.
"Peta yang ada di Barbie Land sama seperti gambar yang dibuat anak kecil menggunakan krayon," ujar seorang juru bicara Warner Bros Film Group seperti diberitakan oleh Variety.
"Coret-coretan itu menggambarkan perjalanan khayalan Barbie dari Barbie Land menuju 'dunia nyata'. Itu tidak dimaksudkan untuk membuat pernyataan apa pun," tandasnya.
Filipina
Negara Filipina sempat menolak penayangan film Barbie. Tapi kini film tersebut sudah ditayangkan oleh Badan Pengkajian dan Klasifikasi Film dan Televisi (MTRCB) Filipina. Mereka dua kali meninjau dan berkonsultasi dengan pejabat urusan luar negeri dan pakar hukum tentang penayangan film Barbie.
Pemeriksaan itu dimulai pertengahan Juli setelah Vietnam dilaporkan boikot film Barbie karena adegannya menampilkan peta dengan sembilan garis putus-putus. Tanda ini diketahui biasa digunakan China untuk menandai klaimnya secara sepihak atas hampir seluruh wilayah Laut China Selatan.
Otoritas Filipina akhirnya meminta distributornya di Hollywood untuk menyensor garis pada gambar peta dunia yang diduga menunjukkan klaim China atas Laut China Selatan yang disengketakan.
Pakistan
Film yang hendak ditayangkan di Pakistan harus "dibersihkan" terlebih dahulu oleh dewan provinsi. Pihak otoritas Pakistan akan menyensor apapun yang dianggap melanggar nilai-nilai sosial dan budaya di negara tersebut.
Iran
Otoritas Iran melarang penayangan film Barbie di negara tersebut karena dianggap memiliki konten pro LGBTQ. Sejak 2002, pemerintah Iran juga sudah melarang penjualan boneka barbie dan The Simpsons. Baru di 2012, penjualan bisa dilakukan dengan catatan boneka barbie bisa dijual tapi harus mencerminkan budaya Iran.
Rusia
Rusia melarang penayangan film ini karena dianggap mempromosikan sikap konsumerisme di kalangan anak-anak. Sejak November 2002, Presiden Vladimir Putin juga diketahui sudah melarang boneka barbie dijual di Rusia karena dianggap postur dan lekuk tubuh barbie merusak pikiran anak-anak.
Box Office
Barbie sukses menjadi salah satu film dengan pemasukan tertinggi saat perilisan perdana pada akhir pekan (opening weekend). Barbie memang sudah diputar lebih dulu di sejumlah negara termasuk Indonesia. Namun perilisan film ini secara resmi di Amerika Serikat adalah Jumat, 21 Juli 2023, atau menjelang weekend.
Dilansir dari The Hollywood Reporter, Barbie meraih pemasukan sekitar Rp 2,3 triliun pada opening weekend (21-23 Juli waktu setempat) di area Amerika Utara saja. Selain meraih pendapatan tertinggi di Amerika Utara, film ini juga laris manis di luar negeri. Total pendapatan Barbie di seluruh dunia sejauh ini adalah sekitar Rp5 triliun. Pemasukan sebesar itu sudah menutup budget produksi film ini yang ditaksir sekitar Rp 2,7 triliun.
Barbie juga meraih kesuksesan finansial di berbagai negara, di antaranya Inggris (Rp 34,4 miliar), Meksiko (Rp 33,5 miliar), Brasil (Rp 23,8 miliar), dan Australia (Rp 21,9 miliar).