5 Mahasiswa Ubaya Ciptakan Bumbu Masak Sehat
Lima mahasiswa Universitas Surabaya (UBAYA) berhasil menciptakan inovasi baru di dunia kuliner dengan meluncurkan produk bumbu masak sehat bernama "Spicehaus Dry Rub".
Lima mahasiswa dari Prodi Ekonomi Pembangunan FBE UBAYA ini Rafilio Serenito Alfiano Patria, Celine Margretha Susanto, Angelica Mutiara Anjani, Michelle Caroline Tjipto, dan Kent Nathanael, dengan bimbingan dari dosen Dr. Idfi Setyaningrum, M.Si.
Ketua tim Rafilio Serenito Alfiano Patra mengatakan, Spicehaus Dry Rub ini bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang mencari bumbu masak sehat dan praktis, sekaligus mendukung Green Economy dengan memanfaatkan rempah-rempah lokal.
"Produk ini dibuat dari berbagai rempah alami lokal, memberikan cita rasa autentik dan manfaat kesehatan," katanya seperti dikutip rilisnya, Rabu, 7 Agustus 2024.
Lanjut Rafilio, produk ini juga telah dipasarkan ke beberapa pasar dengan menerapkan strategi branding melalui inovasi kemasan "Spicehaus" yang dirancang untuk menarik perhatian konsumen dari produk bumbu masak sehat dan praktis.
Desain kemasan yang modern, fungsional, dan informatif memberikan daya tarik visual yang kuat sekaligus menyampaikan informasi penting tentang varian rasa dan manfaat kesehatan produk. Dengan kemasan toples 100 gram, "Spicehaus" mampu memberikan solusi praktis bagi konsumen yang ingin memasak dengan sehat dan mudah.
"Setiap toples dapat digunakan untuk memasak daging seberat 2,5 kilogram, menjadikan produk ini sangat efisien dan hemat. Kemasan toples yang praktis dan variatif ini tidak hanya mempermudah konsumen dalam penggunaan, tetapi juga memperkuat identitas brand "Spicehaus" di pasaran," katanya.
Lanjut Rafilio, strategi branding kemasan yang efektif, tidak hanya menonjol di antara pesaingnya, tetapi juga membangun hubungan yang kuat dengan konsumen. Melalui kemasan yang menarik, fungsional, dan informatif, "Spicehaus" berhasil memperkuat posisinya sebagai pilihan utama bagi mereka yang mencari bumbu masak sehat dan praktis.
"Spicehaus hadir dengan tiga varian rasa yang dibedakan berdasarkan tingkat kepedasan. Varian 'Santai Sedap' ditujukan bagi mereka yang tidak menyukai rasa pedas, sementara 'Pedas Jontor' menawarkan sensasi pedas sedang, dan 'Pedas Bledeg' cocok untuk penggemar makanan ekstra pedas," katanya.
Katanya, branding merk yang kuat ini juga didukung oleh strategi pemasaran yang efektif, melalui promosi aktif di media sosial seperti Instagram dan TikTok. Konsumen dapat dengan mudah menemukan informasi dan testimoni pengguna tentang produk "Spicehaus," serta membeli produk ini melalui platform e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia.
Kata Rafilio, proses produksi "Spicehaus" dimulai dengan menghaluskan daun stevia menggunakan blender. Selanjutnya, seluruh bubuk rempah dan serpihan daun stevia dicampurkan sesuai takaran, diaduk, dan dimasukkan ke dalam toples per 100 gram. Toples kemudian ditutup dengan plug plastik dan diberi label serta stempel tanggal kedaluwarsa.
"Spicehaus Dry Rub berkontribusi terhadap Green Economy di Indonesia melalui pemberdayaan rempah-rempah lokal sebagai bahan baku utama dalam produksinya. Dengan begitu, tim "Spicehaus" tidak hanya membantu meningkatkan kesejahteraan petani rempah, tetapi juga mengurangi jejak karbon yang terkait dengan impor bahan baku," katanya.
Katanya, inisiatif ini sejalan dengan prinsip-prinsip Green Economy yang mengedepankan kelestarian lingkungan, keberlanjutan, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Kontribusi pada Green Economy dapat mendukung penyelesaian berbagai masalah kritis, seperti perubahan iklim, polusi, dan ketidaksetaraan sosial-ekonomi.
"Melalui pendekatan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, Green Economy mendukung penciptaan lapangan kerja baru, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan melindungi sumber daya alam untuk generasi mendatang," katanya.
"Target pasar "Spicehaus" meliputi para pemerhati kesehatan, penjual catering sehat, pecinta olahraga, ibu rumah tangga yang peduli pada makanan sehat, mahasiswa, dan pekerja kantor yang membutuhkan solusi praktis untuk persiapan makanan sehari-hari," katanya.
Dengan inovasi ini, lanjutnya, Spicehaus berupaya mempromosikan pola hidup sehat bagi masyarakat Indonesia, terutama generasi muda.
Melalui inovasi ini, ia berharap dapat mendorong masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya gaya hidup sehat dan menginspirasi generasi muda untuk terus berinovasi di bidang bisnis kuliner yang sehat dan ramah lingkungan.
Mereka juga optimis dapat memberikan kontribusi positif bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, sekaligus mendukung Green Economy di Indonesia.
Advertisement