5 Kontroversi Donald Trump yang Terkonfirmasi Positif Covid-19
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan istrinya, Melania, terkonfirmasi positif Covid-19. Sebelum dinyatakan positif, Donald Trump memang kerap membuat pernyataan kontroversial soal corona.
Seperti dilansir Associated Press, Jumat 2 Oktober 2020, Donald Trump mengungkapkan hasil tes itu via akun Twitternya, pada Kamis 1 Oktober 2020 malam waktu AS. Dirinya dan Melania kembali menjalani tes corona setelah salah satu penasihat dekatnya, Hope Hicks, dinyatakan positif corona, pada Kamis kemarin.
"Malam ini, @FLOTUS (Melania) dan saya dinyatakan positif Covid-19," tutur Donald Trump via akun Twitternya.
Donald Trump yang berusia 74 tahun berisiko tinggi terkena komplikasi serius akibat virus corona. Berikut ini sejumlah kontroversi Donald Trump soal virus corona sebelum dinyatakan positif.
1. Corona Buatan China
Donald Trump selalu menyalahkan China atas merebaknya wabah corona di negaranya. Tudingan tersebut kembali dilontarkan Donald Trump saat debat pertama capres AS, pada Rabu 30 Oktober lalu.
2. Menahan Pendanaan WHO
Donald Trump menuding Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO gagal soal penanganan corona. Penyebabnya, WHO menyarankan negara-negara tetap membiarkan perbatasan terbuka meski ada wabah corona.
Lewat akun Twitter, pada 8 April 2020, Donald Trump mengancam akan menahan pendanaan untuk WHO. Selama ini, sumber pendanaan terbesar WHO adalah AS.
3. Suntik Disinfektan
Donald Trump juga pernah menyarankan agar pasien corona disuntik disinfektan. Hal itu ia sampaikan dalam rapat bersama gugus tugas penanganan virus corona di Gedung Putih yang digelar pada 23 April lalu.
4. Virus Corona = Virus China atau Virus Wuhan
Donald Trump pernah melontarkan ungkapan rasis dengan menyebut 'kung flu' sebagai kata ganti untuk virus corona, saat kampanye di Tulsa, Oklahoma, pada 20 Juni 2020. Dilansir dari laman The Guardian, tindakan tersebut dikaitkan dengan China, sebelumnya Trump menyebut virus Corona sebagai virus China atau virus Wuhan.
5. Remehkan Corona agar Warga Tak Panik
Sejak pandemi corona, Donald Trump hampir jarang terlihat memakai masker. Ia mengaku sengaja meremehkan bahaya virus corona. Hal itu dilakukan karena tak ingin memicu kepanikan.
"Saya ingin selalu meremehkannya. Saya masih suka meremehkannya, karena saya tidak ingin membuat panik," ujar Donald Trump kepada wartawan senior AS, Bob Woodward, dikutip dari Associated Press dan Reuters, pada 19 Maret 2020.