5 Ibadah Utama Ramadan, Istimewa Meraih Ampunan Mendulang Pahala
Bulan Ramadhan bulan penuh berkah. Bulan penuh ampunan, bulan saat pahala dilipatgandakan. Umat Islam berlomba ingin mendapat ampunan dan mendulang pahala yang banyak.
Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an dan bulan yang penuh keridhoan. Bulan kemurahan dan kebaikan, bulan rahmat dan kasih sayang.
Puasa (shaum) Ramadan wajib bagi setiap muslim yang baligh (dewasa),berakal, dalam keadaan sehat, dan dalam keadaan mukim (tidak bersafar/perjalanan keluar kota)
Dalilnya adalah Al-Qur’an , Assunah dan kesepatan para Ulama (Ijma Ulama)
Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah : 183)
Allâh Azza wa Jalla juga berfirman :
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ
(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhân, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur’ân sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajib baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. (QS:
Al-Baqarah-185).
Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
بُنِىَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ، وَالْحَجِّ ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ
“Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak disembah melainkan Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya; menegakkan shalat; menunaikan zakat; menunaikan haji; dan berpuasa di bulan Ramadhan.”(HR: Bukhari dan Muslim)
Memasuki bulan Ramadan hendaknya kita mempersiapkan diri dengan sebaik baiknya , hendaklah kita menyambutnya dengan niat yang benar dan tekad kuat untuk melaksanakan ibadah puasa dan shalat malam di dalamnya. Karena ini adalah kesempatan emas yang belum tentu akan terulang. Betapa banyak kaum Muslim yang memiliki ambisi besar untuk meraih kebaikan berangan-angan dan berharap dipertemukan dengan bulan Ramadhân supaya bisa beribadah pada bulan tersebut, namun ternyata, sebelum harapannya terwujud kematian telah mendahuluinya.
Maka ketika kita diberikan umur bertemu dengan bulan Ramadhan kita wajib bersyukur atas nikmat panjang usia itu dan memuliakan bulan Ramadhan dan mengisi hari hari di bulan Ramadhan dengan ibadah Shaum, Qiyamullai ,bersedekah,itikaf, umroh, membaca dan mentadaburi Al-Quran dan menghidupkan malam malam di bulan Ramadhan dg Ibadah malam.
1. #BERPUASA DAN QIYAM
Allah menjadikan puasa dan shalat yang dilakukan dengan keimanan dan mengharapkan (pahala) sebagai sebab diampuninya dosa, Sebagaimana hadits berikut ini:
Nabi sallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang berpuasa (di Bulan) Ramadhan (dalam kondisi) keimanan dan mengharapkan (pahala), maka dia akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu”.(HR:Bukhari dan Muslim)
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
ومن قام رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
”Barangsiapa yang berdiri (menunaikan shalat) di bulan Ramadan dengan iman dan mengharap (pahala), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni”. (HR:Bukhari dan Muslim)
Yang dimaksud sholat disini adalah qiyam waktu malam ramadhan atau shalat taraweh dan yang sholat bersama Imam sampai selesai dicatat baginya shalat semalam penuh,
Rasulullah sallallahu’alaihi wasallam bersabda:
إنه مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ
“Bahwasiapa menunaikan qiyamul lail bersama imam hingga selesai, dicatat baginya (pahala) qiyamul lail semalam (penuh)”. (HR: Abu Daud)
Puasa (di bulan Ramadan) senilai puasa sepuluh bulan, sebagaimana hadits:
“Barangsiapa yang berpuasa (pada bulan Ramadhan) kemudian diikuti (puasa) enam (hari) pada bulan Syawwal, maka hal itu seperti puasa setahun”.(HR:Muslim)
Nabi sallallahu ’alaihi wa sallam juga bersabda yang artinya:
“Siapa yang berpuasa (pada bulan) Ramadan, maka satu bulan sama seperti sepuluh bulan. Dan (siapa yang berpuasa setelah itu) berpuasa selama enam hari sesudah Id (Syawal), hal itu (sama nilainya dengan puasa) sempurna satu tahun”.(HR: Ahmad)
Puasa pada bulan Ramadan (merupakan) sebab terhapusnya dosa-dosa yang lampau sebelum Ramadan jika menjauhi dosa-dosa besar. Sebagaimana sabda Rosulullah sallallahu’alaihi wasallam:
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ
“Dari shalat (ke shalat) yang lima waktu, dari Jum’at ke Jum’at, dari dari Jum’at ke Jum’at, dari Ramadan ke Ramadhan, semua itu dapat menghapuskan (dosa-dosa) di antara waktu tersebut, jika menjauhi dosa-dosa besar.” (HR: Muslim)
2. #KEUTAMAAN MEMBACA AL-QURAN
Terdapat beberapa penjelasan dlm Al-Qur’an dan hadits yang menerangkan mengenai keutamaan membaca Al-Qur’an. Allah Ta’ala berfirman (terjemah):
"Sungguh, orang-orang yang selalu membaca kitab Allah, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan tersembunyi dan terang benderang. Mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi agar Allah menyempurnakan untuk mereka pahala mereka dan menambahi mereka dengan sebagian karunia-Nya. Sungguh Allah maha pengampun lagi maha penerima syukur."(QS:Fathir-29-30)
Dalam sebuah hadits disampaikan:
Abu Umamah, ia berkata, ‘Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Hendaklah kalian membaca Al-Qur’an karena ia nanti akan datang sebagai pemberi syafa’at bagi pembacanya pada hari Kiamat,’” (HR Bukhari dan Muslim).
Pada bulan Ramadan perbanyak tadarus Al-Qur’an dan memperbanyak tilawah. Cara tadarus Al-Qur’an adalah dengan membaca (Al-Qur’an) kepada orang lain dan orang lain membacakan (Al-Qur’an) kepadanya. Dalil dianjurkannya (adalah):
أَنَّ جِبْرِيلَ كَانَ يَلْقَى النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ
“Sesungguhnya Jibril bertemu Nabi sallallahu ’alaihi wa sallam setiap malam di bulan Ramadhan dan membacakan (Al-Qur’an) kepadanya”. [HR. Bukhari dan Muslim) Membaca Al-Qur’an dianjurkan secara mutlak, akan tetapi pada bulan Ramadan sangat ditekankan.
3. #MELAKSANAKAN UMROH
Melaksanakan umrah pada bulan Ramadan, (pahalanya) seperti haji.
Dari Ibnu Abbas radhiallahu ’anhuma, dia berkata: Rasulullah sallallahu ’alaihi wasallam bersabda kepada wanita dari Anshar: ”Apa yang menghalangi anda melaksanakan haji bersama kami?”
Dia berkata: ”Kami hanya mempunyai dua ekor onta untuk menyiram tanaman. Bapak dan anaknya menunaikan haji dengan membawa satu ekor onta dan kami ditinggalkan satu ekor onta untuk menyiram tanaman.”
Beliau bersabda: “Jika datang bulan Ramadan tunaikanlah umrah, karena umrah (di bulan Ramadhan) seperti haji”. Dalam riwayat Muslim: “(seperti) haji bersamaku”.(HR:Bukhari dan Muslim)
4. #DISUNNAHKAN ITIKAF
Rasulullah sallallahu ’alaihi wa sallam senantiasa melaksanakan itikaf disepuluh hari terahir bulan ramadhan , sebagaimana dalam hadits Aisyah Radhiallahu ’anha,
أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ تَعَالَى , ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ
Sesungguhnya Nabi sallallahu ’alaihi wa sallam biasanya beri’tikaf pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan hingga Allah ta’ala mewafatkannya, kemudian istri-istrinya beri’tikaf (sepeninggal) beliau”. [HR. Bukhari, dan Muslim)
5. #BANYAK BERSEDEKAH
Pada bulan Ramadhan hendaknya memberikan makan(buka puasa)kepada orang yang berpuasa, berdasarkan hadits Zaid Al-Juhany radiallahu ’anhu berkata,
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : ” مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ , غَيْرَ أَنَّهُ لا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
Rasulullah sallallahu ’alaihi wa sallam bersabda: ”Barangsiapa memberi buka (kepada) orang yang berpuasa, maka dia (akan mendapatkan) pahala seperti orang itu, tanpa mengurangi pahala orang berpuasa sedikit pun juga”. [HR.Tirmizi, Ibnu Majah)
Demikian di antara amalan amalan yg perlu dilakukan para bulan Ramadhan, perbanyaklah amal sholeh sebab (di bulan Ramadan) Allah membuka pintu-pintu surga, menutup pintu-pintu neraka dan membelenggu setan-setan.
Dan pada setiap (waktu) berbuka/malam bulan Ramadhan ada orang-orang yang Allah bebaskan dari (siksa) neraka.
Semoga kita termasuk orang orang yg dibebaskan dari siksa neraka, diampuni dosa dosa kita dan mendapat pahala yg berlipat sehingga Allah kelak memasukan kita Surganya yang luasnya seluas langit dan bumi. Abdullah al Faqir.
Advertisement