5 Hari Karantina, Jemaah Umrah Pertama dari Indonesia di Saudi
Rombongan Jamaah Umrah perdana dari Indonesia tiba di Arab Saudi, tepatnya di Madinah Al Munawwarah, pada 8 Januari 2022. Rombongan ini merupakan rombongan asal Indonesia pertama setelah Arab Saudi menutup kedatangan Jamaah Umrah yang berangkat dari Indonesia karena pandemi.
Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Abdul Aziz Ahmad, dan Konsul Jenderal RI untuk Jeddah, Eko Hartono, menerima langsung kedatangan 419 Jemaah asal Indonesia tersebut di Madinah. Sebagian besar jamaah tersebut berasal dari Batam, dan lainnya berasal dari Jakarta, Karawang, Balikpapan, dan Samarinda.
"Kami mengingatkan para jamaah agar tetap menjaga kesehatan, mengikuti aturan protokol pandemi dari Pemerintah Arab Saudi, dan kembali ke Indonesia dalam keadaan selamat," kata Abdul Aziz Ahmad.
Setelah mendarat seluruh jamaah akan menjalani karantina selama 5 hari di akomodasi yang telah disediakan, dan menjalani beberapa kali PCR sebelum diizinkan untuk menjalani rangkaian Ibadah Umrah sampai ke Mekkah. Demikian penjelasan KBRI Riyadh.
Umrah Perdana
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 419 jemaah Indonesia hari ini berangkat ke Saudi untuk menunaikan ibadah umrah. Keberangkatan mereka dilepas Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief, mewakili Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
Kepada jemaah dan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU), Hilman menyampaikan pesan Menag agar mematuhi aturan di tanah air dan di Arab Saudi.
"Jaga kepercayaan Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi. Tunjukkan bahwa jemaah umrah Indonesia patuh pada aturan, khususnya patuh pada protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Ingatlah, pandemi Covid-19 belum berakhir," ucap Hilman membacakan sambutan Menag sekaligus melepas jemaah di asrama haji Pondok Gede, Jakarta, Sabtu.
Sesuai arahan Menag, lanjut Hilman, pihaknya tengah memfinalisasi regulasi tentang penyelenggaraan umrah di masa pandemi, termasuk yang terkait integrasi sistem dengan pemerintah Arab Saudi. Ini dilakukan untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan perlindungan jemaah.
"Proses verifikasi sertifikasi vaksin, tes kesehatan, karantina dan screening kesehatan dilaksanakan secara mudah, cepat, valid, akurat, serta menjamin kepatuhan persyaratan yang telah ditentukan oleh kedua negara, Indonesia dan Arab Saudi," kata Hilman.
Hilman juga menyampaikan terima kasih Menag kepada Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia atas dukungannya terhadap penyelenggaraan ibadah umrah kali ini.
"Kami menitipkan jemaah umrah Indonesia untuk mendapatkan pelayanan terbaik sebagai tamu Allah, saudara sesama muslim dan pengunjung dua tanah suci," ungkap Hilman.