5 Hal yang Perlu Diperhatikan Ibu Saat Pumping ASI
Pumping adalah cara memompa Air Susu Ibu (ASI) yang meniru frekuensi menyusu bayi. Cara ini biasanya dilakukan para ibu yang memiliki kegiatan di luar rumah atau bekerja. Pumping dilakukan agar anak tetap terpenuhi asupan ASI-nya.
Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Kendangsari Merr, dr. Dini Adityarini,SpA mengatakan, cara paling baik menyusui adalah menyusui secara langsung. Bila terpaksa melakukan pumping, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang ibu.
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan para ibu saat pumping ASI:
1. Pumping Sebaiknya Dilakukan Saat Anak Berusia 2 Bulan
Saat bayi lahir sebaiknya jangan langsung pumping, tetapi menunggu usia anak sampai dua bulan. "Dua bulan pertama sebaiknya menyusui dilakukan secara langsung, ini sangat penting untuk membangun kontak batin ibu dan anak juga bisa terbiasa dengan menyusu langsung," ujar Dini Adityarini, dalam acara seminar pekan ASI Nasional.
2. Lakukan Pumping 2-3 Jam Sekali
Pumping sebaiknya silakukan 2 sampai 3 jam sekali secara teratur. Sebab saat tidak teratur, hormon inhibitor dalam tubuh akan muncul bahkan dapat menghambat keluarnya ASI.
"Setelah pumping masukkan ASI dimasukan dalam cup pumping sebaiknya disimpan di bawah suhu minus 4 derajat celcius," jelas Dini Adityarini.
3. Asi Pumping Sebaiknya Tidak Dikomsumsi Bila Lebih Dari 6 Bulan
ASI hasil pumping sebaiknya tidak dikonsumsi setelah tiga bulan. Karena ASI mengalami penurunanan zat-zat bioaktif dan akan lebih mudah kontaminasi bakteri.
"Paling baik setelah tiga bulan dan maksimal setelah enam bulan, setelah itu sebaiknya jangan di konsumsi lagi oleh bayi," imbuh Dini Adityarini.
4. Saat Ibu Berada di Rumah Usahakan Menyusu langsung
Frekuensi pumping dengan menyusu langsung harusnya sama, jadi kalau ibu sudah di rumah usahakan menyusui bayi secara langsung. Kecuali, bila ibu mengalami hiperlaktasi (keadaan ASI yang terlalu banyak).
Misalnya, lanjut Dini Adityarini, sehari kebutuhan ASI bayi 2000 cc, yang dipumping 1000 cc jadi sisanya harus diberikan menyusui secara langsung saat ibu berada di rumah.
"Pumping minimal dilakukan 8 kali sehari, kalau menyusui langsung tidak ada minimalnya berikan saja terus saat bayinya haus," jelas Dini Adityarini.
5. Pakai Cup Feeder Saat Meminumkan ASI Pumping Pada Bayi
Dini Adityarini menyarankan, saat memberikan ASI pumping pada anak sebaiknya menggunakan cup feeder dari pada menggunkan dot atau empeng.
Hal ini dimaksudkan agar lidah anak tetap terangsang untuk bergerak saat meminum ASI dari cup feeder. Jadi saat anak menyusu langsung pada ibu tidak pasif dan kemampuan menghisapnya juga dapat terlatih dengan baik.
Advertisement