5 Fakta Utut Vs PKS saat Rapat Paripurna DPR soal Panglima TNI
Akhir Rapat Paripurna DPR soal persetujuan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memanas. Berawal dari interupsi salah satu anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahmi Alaydroes. Namun, Ketua DPR RI Puan Maharani yang memimpin jalannya rapat tak menggubris interupsi itu. Sebab, rapat Paripurna di Gedung Nusantara II Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 8 November 2021 itu, hendak bubar.
Berkali-kali kata interupsi dilontarkan Fahmi Alaydroes, tapi Puan Maharani tak meladeni. Hingga dia mengetok palu tanda rapat selesai, interupsi tak ditanggapi. Di situlah Fahmi Alaydroes menyindir putri Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
“Bagaimana mau jadi capres, hak konstitusi kita enggak dikasih,” tuturnya.
Mendengar sindiran itu, Ketua Fraksi PDIP Utut Adianto pun menghampiri meja Fahmi Alaydroes. Tak lama kemudian, tampak terjadi perdebatan. Tapi pernyataan Utut Adianto, tidak terdengar jelas, tetapi ia terlihat menunjuk Fahmi Alaydroes.
Berikut ini kronologi panas PDIP vs PKS di paripurna DPR RI:
1. Laporan Komisi I DPR RI
Rapat Paripurna persetujuan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa diawali laporan Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid soal uji kepatutan dan kelayakan yang digelar pada Sabtu, 6 November 2021.
2. Puan Maharani Minta Persetujuan
Puan Maharani memimpin kembali forum rapat paripurna. Puan meminta persetujuan seluruh anggota DPR soal laporan Komisi I DPR.
"Laporan Komisi I DPR RI atas hasil uji kelayakan fit and proper test calon panglima TNI tentang pemberhentian Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan menetapkan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai calon panglima TNI tersebut dapat disetujui?" kata Puan Maharani.
3. Interupsi PKS
Ketika Puan Maharani hendak menutup rapat paripurna, Fahmi Alaydroes mengajukan interupsi. Dia meminta waktu untuk interupsi. Fahmi Alaydroes juga menyebutkan nomor anggotanya. Namun, hingga palu diketuk, interupsi Fahmi Alaydroes diabaikan Puan Maharani.
"Bagaimana mau jadi capres," sindirnya.
4. Respons Ketua F-PDIP
Sindiran itu lantas membuat Fahmi Alaydroes dihampiri Utut Adianto. Ketua F-PDIP terlihat menunjuk Fahmi Alaydroes, tapi tidak terdengar jelas apa yang diucapkan.
5. Utut Adianto Buka Suara
Agenda Rapat Paripurna itu hanya mengesahkan persetujuan DPR terkait calon Panglima TNI. Utut Adianto mengatakan interupsi bisa disampaikan di rapat paripurna lain.
"Tadi kan di awal udah dibilang, agendanya tunggal, yaitu masalah laporan Komisi I mengenai Panglima TNI, kan sudah. Kan interupsi bisa di tempat lain, supaya kesakralannya bisa terjaga," tegasnya.