5 Fakta Terowongan Juliana Pangandaran di Film Siksa Kubur
Film Siksa Kubur garapan sutradara Joko Anwar menawarkan banyak hal menarik. Salah satunya penampakan Terowongan Juliana. Lokasi ini dibangun zaman Pemerintahan Belanda selama tiga tahun, sejak 1913-1916 dengan panjang 147,7 meter.
Di dalam film Siksa Kubur, Terowongan Juliana adalah salah satu pintu keluar dari sebuah desa terpencil yang disebutkan Adil kecil (Muzakki Ramdhan) dan Sita kecil (Widuri Puteri) di awal film.
Jika berhasil melewati Terowongan Juliana, maka mereka bisa bebas dari kewajiban belajar, dan bisa melakukan apa saja yang diinginkan
Berikut ini fakta-fakta Terowongan Juliana, yang terletak di Kampung Cimandala, Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Jalur Kereta Api Banjar-Cijulang
Mengutip Wikipedia, Terowongan Juliana menjadi salah satu jalur Kereta Api Banjar-Cijulang. Jalur itu menghubungkan Stasiun Banjar dengan Stasiun Cijulang dan termasuk dalam Wilayah Aset II Bandung dengan panjang sekitar 82 km.
Jalur ini memiliki banyak jembatan dan empat terowongan, yakni Terowongan Batulawang sepanjang 281,5 meter, Terowongan Hendrik 105 meter, Terowongan Juliana 147,70 meter dan Terowongan Wilhelmina atau Sumber 1.116,10 meter.
Jalur Resmi Ditutup sejak 1 Februari 1982
Jalur tersebut sudah ditutup total, membuat Terowongan Juliana tidak lagi dipakai sebagai jalur kereta api sejak 1 Februari 1982. Indonesian Railway Preservation Society (2007) pernah mencatat, petak Banjar-Banjarsari sempat diperbaiki pada 1997. Beberapa lokomotif seperti BB300 dan D301 sempat berjalan di jalur ini.
Namun, jalur ini ditutup lagi saat krisis ekonomi yang melanda seluruh Asia. Jalur dan bantalan yang baru pasang pun dibongkar.
Cagar Budaya
Terowongan Juliana aset cagar budaya. Di bagian depan terowongan itu tertulis, terowongan bersejarah milik PT KAI (Persero), dilindungi UU Nomor 11/201 tentang cagar budaya.
Terowongan pakai Nama Ratu Belanda
Terowongan tersebut diberi nama Juliana, sesuai dengan Ratu Kerajaan Belanda, yaitu Juliana Louise Marie Wilhelmina van Oranje-Nassau. Ia menjadi ratu pada 1948-1980. Pada saat pembangunan terowongan itu, Juliana masih berusia lima tahun.
Terowongan Bengkok
Masyarakat lebih mengenal nama Terowongan Bengkok, karena bentuk dari terowongan ini membentuk tikungan atau berbelok. Terowongan ini memiliki mulut terowongan di sisi timur laut dan barat daya. Lebar terowongan memiliki ukuran 830 cm, lebar mulut terowongan 400 cm, dan tinggi 480 cm.
Di dalam terowongan terdapat satu ceruk. Ceruk memiliki ukuran lebar mulut 200 cm, tinggi 194 cm, dan kedalaman 119 cm.