5 Fakta Tabrakan Helikopter AL Malaysia, 10 Orang Tewas
Dua helikopter militer Malaysia bertabrakan dan jatuh dari udara, Selasa 23 April 2024. Kejadian ini menewaskan 10 awak pesawat Angkatan Laut. Tabrakan terjadi saat dua helikopter militer itu terlibat dalam latihan flypast Angkatan Laut Kerajaan Malaysia (TLDM) Fleet Open Day, jelang perayaan ulang tahun ke-90 pada 3-5 Mei mendatang.
Insiden ini melibatkan helikopter operasi maritim AgustaWestland AW139 dan helikopter berukuran ringan Eurocopter Fennec. Tabrakan terjadi sekitar pukul 09.32 pagi waktu setempat. Lokasi kecelakaan dekat pangkalan angkatan laut Lumut.
Helikopter Jatuh Usai Tabrakan di Udara
Menurut laporan awal, kedua helikopter meninggalkan Padang Sitiawan sekitar pukul 09.03 sebelum bertabrakan. AW139 jatuh ke tangga stadion pangkalan Lumut, sementara Eurocopter Fennec jatuh ke kolam renang kompleks olah raga pangkalan.
"Kedua helikopter tabrakan saat latihan penerbangan. Kesepuluh korban di dalamnya dipastikan tewas," demikian keterangan Komandan Operasi Senior, Suhaimy Mohamad Suhail, dikutip dari MalayMail.
Jarak Dua Helikopter Terlalu Dekat
Dalam video beredar di media sosial, tampak beberapa helikopter muncul membentuk formasi menyebar dari arah belakang markas pangkalan. Dua helikopter kemudian bergerak ke kanan dengan jarak yang saling berdekatan. Satu helikopter mengenai baling-baling helikopter lainnya hingga keduanya jatuh.
Heli Agusta-Westland AW-139 dinaiki tujuh orang. Sementara helikopter Fennec dinaiki tiga orang.
Korban Perwira Usia di Bawah 40 Tahun Gugur
Semua jenazah dievakuasi ke Rumah Sakit (RS) Raja Permaisuri Bainun di Ipoh, ibu kota Negara Bagian Perak, untuk proses identifikasi. Demikian laporan Kantor Berita Bernama.
Menteri Pertahanan Malaysia, Datuk Seri Mohamed Khaled Nordin menyebut, korban berasal dari Kota Lumut dan Kinabalu. Para korban terdiri dari para perwira dan anggota dari berbagai jajaran yang berusia di bawah 40 tahun.
Video Jangan Disebarkan
Untuk menghormati keluarga korban, Menteri Pertahanan meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan foto atau video dari kejadian tabrakan dua pesawat Angkatan Laut Malaysia kali ini.
"Saya mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan foto atau video dari kejadian tersebut untuk menghormati keluarga korban dan tidak mengganggu proses investigasi," tambahnya.
Pemerintah akan memberikan pendampingan terhadap keluarga para korban. Keterangan ini disampaikan usai Menteri Pertahanan menghadiri Open House Hari Raya Idul Fitri yang diadakan di Dewan Seroja, Kementerian Luar Negeri Malaysia
Dibentuk Tim Investigasi
Menurut pernyataan dari Angkatan Laut, dewan investigasi akan dibentuk untuk menyelidiki insiden tersebut. Korban dipastikan hanya 10 orang. Tidak ada korban lain yang terlibat saat helikopter tersebut jatuh ke dalam kolam dan stadion yang kosong.
Advertisement