5 Fakta Russ Medlin, Buronan FBI Ditangkap di Jakarta
Pelarian Russ Medlin berakhir di Jakarta. Buronan Federal Bureau of Investigation (FBI) selama empat tahun ini diciduk penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya di rumah kontrakannya di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Polda Metro Jaya menggelar jumpa pers terkait penangkapan Russ Medlin di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa 16 Juni 2020. Dalam keterangan pers, Russ Medlin merupakan DPO (daftar pencarian orang) FBI atas kasus penipuan investasi saham bitcoin sejak 2016 silam.
Russ Medlin juga pernah didakwa atas kejahatan kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur.
Berikut ini 5 fakta Russ Medlin, pelarian buron FBI berakhir di Jakarta:
1. Perusahaan Bitcoin
Interpol telah menerbitkan red notice atas Russ Medlin pada 10 Desember 2019. Data Interpol menyebutkan, Medlin setidaknya melakukan penipuan sejak April 2014 hingga Desember 2019 di New Jersey dan tempat lain. Kerugian investor mencapai sekitar 722 juta dolar Amerika Serikat.
Russ Medlin menjalankan kejahatannya ini melalui perusahaan bernama BitClub Network. BitClub Network adalah proyek yang bekerja untuk kepentingan anggotanya, membantu investor mendapatkan uang dalam Bitcoin. Anggota disebut akan memiliki akses eksklusif ke proyek pertambangan BitClub Network dan peluang pencarian Bitcoin lainnya.
2. Investasi Bodong
Untuk sekitar 99 dolar AS, seseorang akan memiliki anggota seumur hidup dari proyek ini. Setelah berpartisipasi, seseorang diklaim akan bisa mendapatkan sebagian dari manfaat dari penambangan Bitcoin mereka. Jadi, dengan mendapatkan bagian dari Bitcoin yang mereka tambang, anggota akan mendapatkan total Bitcoin yang lebih signifikan nanti jika mereka baru saja membeli beberapa Bitcoin dan menyimpannya.
Selain itu, mereka mengatakan sedang menciptakan mata uang yang anggotanya akan menerima manfaat. Yang menggiurkan dari proyek ini adalah, anggota bisa mendapatkan pendapatan pasif usai membayar.
Namun, berdasarkan penelusuran ke domain situsnya, ternyata situs BitClub Netwrok mencurigakan. Situs ini juga tak mencantumkan aturan kebijakan privasi. Tak ada keterangan yang jelas pada halaman keterangan perusahaan. Namun, perusahaan yang dijalankan oleh Russ Medlin dan kawan-kawannya ini sudah beberapa kali menyelenggarakan seminar online soal bitcoin.
3. Russ Medlin Kabur hingga Tinggal di Jakarta Selatan
Otoritas AS menangkap tiga orang yang terlibat dalam BitClub Network ini. Perusahaan ini ternyata melakukan penipuan Bitcoin yang konon sangat menguntungkan dan telah menghasilkan 722 juta dolar AS.
Mereka adalah Matthew Brent Goettsche, 37 tahun dari Amerika Utara, Colorado; Minggu Jobadiah Sinclair, 38 tahun dari Arvada, Colorado; dan Joseph Frank Abel, 49 tahun dari Camarillo, California. Mereka menghadapi 25 tahun penjara.
BitClub Network dikonfirmasi sebagai penipuan skema Ponzi, bahkan Ponzi ini bernilai 722 juta dolar atau sekitar Rp 10 triliun. Sementara itu, sejak 20 Desember 2019, Russ Medlin, masih berhasil melarikan diri. Sejak saat itu, keberadaannya sulit dilacak.
4. Terjerat Kasus Pencabulan Anak
Russ Medlin juga memiliki jejak hitam lain. Pada Maret 2006, pengadilan di Negara Bagian Nevada menyatakan Medlin bersalah atas kasus kekerasan seksual terhadap anak kecil.
Tak cukup sampai di situ. Pada Juni 2008, Russ Medlin juga dinyatakan bersalah atas kepemilikan barang-barang mengandung konten pornografi anak. Putusan dijatuhkan oleh pengadilan yang sama.
5. Booking PSK Anak
Dalam jumpa pers yang dipimpin Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus dan Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Roma Hutajulu itu, Russ Medlin ditampilkan. Pria paruh baya berkepala plontos itu memakai baju tahanan berwarna oranye dan masker putih dengan tangan diborgol.
Yusri menyampaikan, Russ Medlin ditangkap setelah sebelumnya Polda Metro Jaya mendapatkan informasi soal aktivitasnya yang mencurigakan. Pria berkewarganegaraan Amerika Serikat ini dilaporkan sering menerima tamu anak perempuan di bawah umur ke rumah kontrakannya di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"Korban mengaku di-booking oleh pemilik rumah untuk bersetubuh dengan pemilik rumah, ada 3 anak kecil," ungkap Yusri.
Selanjutnya, polisi menggeledah rumah tersebut dan mendapati Russ Medlin di dalam rumah tersebut. Penggeledahan dilakukan, pada Minggu 15 Juni 2020.
"Kemudian dilakukan penggeledahan, di dalam rumah menemukan seseorang warga negara asing RAM, kemudian dilakukan pendalaman terhadap yang bersangkutan memang betul sering keluar-masuk anak di bawah," papar Yusri.