5 Fakta Ridwan Kamil Bangun Kolam Renang Rp1,5 M di Rumah Dinas
Sebuah kolam renang dibangun di Gedung Pakuan, rumah dinas Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, yang terletak di Jalan Otto Iskandardinata Kota Bandung.
Kolam renang yang disebut seperti di hotel itu berada di halaman belakang. Nantinya kolam renang ini berdampingan dengan taman yang juga tengah dalam penataan. Di taman tersebut akan terdapat gazebo untuk menjamu tamu.
Pembangunan kolam renang ini merupakan bagian dari revitalisasi Gedung Pakuan senilai Rp4 miliar.
Berikut ini 5 fakta kolam renang 'pesanan' Ridwan Kamil:
1. Cidera Kaki
Ridwan Kamil mengakui yang mengusulkan pembuatan fasilitas olahraga tersebut. Ia membutuhkan kolam renang untuk menjaga kebugarannya sebagai orang nomor satu di Jabar. Alasannya, ia mengalami cedera lutuh sehingga tak bisa berolahraga berat seperti lari.
"Saya itu kaki saya cedera yang kiri. Dokter menyarankan supaya bisa fit, tidak boleh lagi berolahraga yang sifatnya impact, lari, loncat loncat. Harus terapi dengan yang namanya berenang," ungkap pria 48 tahun ini.
2. Kolam Renang untuk Olahraga Kardio
Berdasarkan saran dokter itu, Ridwan Kamil lalu mengusulkan kepada Biro Umum Setda Pemprov Jabar untuk memasukan pembangunan kolam renang dalam revitalisasi Gedung Pakuan. Anggarannya sekitar Rp 1,5 miliar.
"Saya mengusulkan kepada biro umum untuk membuat kolam renang ya kotak secukupnya dengan lebar 3-4 m agar Gubernur tetap bisa olahraga kardio berbentuk renang," lanjut Ridwan Kamil.
3. Luas Gedung Pakuan
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan kalau Gedung Pakuan tidak cocok disebut sebagai rumah karena sangat luas mencapai 2,3 hektare. "Saking luasnya, gedung itu diurus lebih dari 100 orang. Tidak cocok sebetulnya disebut rumah," ujarnya.
4. Bukan Renovasi Pertama
Cicilan renovasi tahunan bukan kali pertama ini dilakukan Biro Umum, karena menurut Emil, sebelumnya Biro Umum pernah membangun masjid dan zona olahraga berupa Gedung Olahraga berisi lapangan tenis dan basket untuk dipakai penghuni dan warga sekitar.
5. Anggaran Kesepakatan Bersama
Emil juga mengatakan, usia Gedung Pakuan sudah cukup tua, mendekati 200 tahun. Hal itu menyebabkan Biro Umum saat ini mencoba melakukan renovasi termasuk area-area bersejarah dan terbengkalai, termasuk menambahi fasilitas sarana olahraga baru.
"Saya kira itu yang bisa saya jelaskan. Semua anggaran itu direncanakan, disetujui, dan disepakati bersama. Hatur nuhun," pungkas pria kelahiran 4 Oktober 1951 ini.