5 Fakta PNS Tewas Terikat dalam Mobil di Basement DPRD Riau
Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau dihebohkan dengan penemuan mayat perempuan di dalam mobil, Sabtu 10 September 2022 siang. Mobil terparkir di basement gedung yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru.
Kondisi korban mengenaskan. Lehernya terikat kain yang tergantung pada pegangan tanga di bangku tengah mobil Daihatsu Terios warna silver bernomor polisi BM 1389 VX. Mulut korban mengeluarkan darah. Korban ditemukan memakai baju panjang berwarna merah hati (seragam dinas Melayu) dan menggenakan jilbab berwarna kuning, serta kaca mata.
Tim gabungan dari Polsek Bukit Raya dan Polresta Pekanbaru langsung mengamankan area tersebut guna dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Polisi memasang garis polisi atau police line di sekeliling mobil tersebut. Setelah dilakukan tempat kejadian perkara (TKP), jasad korban tersebut langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau untuk dilakukan otopsi.
Berikut ini fakta-fakta penemuan mayat perempuan diduga gantung diri hingga dibunuh:
Anggota Satpol PP yang berjaga di Gedung DPRD Riau menemukan korban. Ia diduga berinisial FY, warga Pekanbaru, dan berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Pekanbaru Kompol Andrie Setiawan mengatakan, pihaknya masih menyelidiki penyebab kematian korban.
"Kita sudah melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara), pemeriksaan saksi dan meminta keterangan dari keluarga korban," tegasnya, dikutip dari Antara.
Pihak kepolisian belum memastikan apakah korban itu tewas gantung diri atau dibunuh.
Wakil Ketua DPRD Riau, Agung Nugroho dalam keterangannya menyebutkan, polisi memeriksa satu orang ASN Sekretariat DPRD Riau berinisial F.
"Ada satu PNS Setwan yang dicurigai polisi diperiksa. Laporan tadi pasangannya itu sedang diperiksa, ya betul (F). Cuma ya kita tak tahu apakah terkait atau tidak dari kasus itu," kata politisi Partai Demokrat itu.
Agung mengaku tak tahu pasti di mana FR diamankan polisi. Namun yang pasti tidak diamankan di kantor. Pihak DPRD Riau menyerahkan seluruh penanganan ke pihak kepolisian.