5 Fakta Pesawat Jatuh 61 Orang Tewas, Brasil Berkabung 3 Hari
Pesawat turboprop Maskapai Voepass Linhas Aereas jatuh di pemukiman warga, Jumat 9 Agustus 2024. Berdasarkan data pelacakan penerbangan Flightradar24, pesawat jenis ATR 72-500 tersebut, mulanya berangkat dari Cascavel pada pukul 14.58 UTC (11.58 waktu setempat). Pesawat sudah mencapai ketinggian jelajah 17.000 kaki setelah 24 menit lepas landas.
Pesawat kemudian melaju ke arah Sao Paulo di ketinggian 17.000 kaki hingga pukul 16.21 UTC. Saat itu, pesawat terdeteksi turun sekitar 250 kaki dalam waktu 10 detik, kemudian naik sekitar 400 kaki dalam waktu delapan detik.
Delapan detik kemudian, pesawat hilang sinyal di ketinggian kurang dari 2.000 kaki. Kemudian, pesawat kembali terdeteksi namun dalam waktu sekitar satu menit, Voepass terlacak turun dengan cepat sekitar 17.000 kaki hanya dalam satu menit.
Transmisi data terakhir dari pesawat pun tercatat pada pukul 16.22 waktu setempat.
Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan sebuah pesawat turun secara vertikal, berputar-putar saat jatuh. Pertahanan Sipil Brasil mengatakan, pesawat mendarat di kawasan permukiman, tetapi tidak ada seorang pun di warga setempat yang terluka.
Semua korban tewas adalah mereka yang berada di dalam pesawat. Mereka mengatakan, hanya satu rumah di kompleks kondominium setempat yang rusak, sementara tidak ada penghuni yang terluka.
Pesawat yang jatuh itu mencatat penerbangan pertamanya pada bulan April 2010, menurut situs web planespotters.net.
Berikut ini lima fakta jatuhnya pesawat terbang hingga korban tewas:
Maskapai Voepass Linhas Aereas melaporkan, jumlah korban tewas akibat pesawat jatuh di Sao Paulo, Brasil adalah 61 orang. Korban tewas terdiri dari 57 penumpang dan empat kru pesawat.
"Perusahaan dengan menyesal mengumumkan bahwa seluruh 61 orang di dalam Pesawat 2283 meninggal di tempat kejadian," pernyataan resmi maskapai.
Berdasarkan laporan Brasil Globo, ada 10 calon penumpang gagal terbang karena terlambat check in. Mereka menunggu di gerbang yang salah dan ketinggalan pesawat sebelum lepas landas.
Situs pelacakan Flightradar24 mengungkap, pesawat itu dibuat pada tahun 2010. Pesawat lepas landas dari Cascavel pada pukul 11.56 waktu setempat. Sinyal terakhir yang diterima dari pesawat itu sekitar satu setengah jam kemudian, sebelum dinyatakan jatuh.
Pihak berwenang menemukan kotak hitam atau black box pesawat, yang akan digunakan dalam penyelidikan jatuhnya pesawat. Black box tersebut menyimpan data penting yang akan membantu para penyelidik memahami penyebab pesawat jatuh
Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva berduka atas insiden tersebut. Ia juga mengumumkan masa berkabung nasional selama tiga hari. Gubernur negara bagian São Paulo, Tarcísio de Freitas, dan Balai Kota Vinhedo juga mendeklarasikan masa berkabung selama tiga hari.