5 Fakta Menarik Seputar Ketupat
Makanan yang disajikan saat Lebaran mungkin berbeda tergantung daerah asalnya masing-masing. Namun, ada satu makanan yang akan selalu muncul bersamaan dengan hidangan tersebut.
Makanan itu adalah Ketupat, makanan ikonis yang kerap disajikan di samping hidangan utama saat Lebaran. Apa yang membuat makanan ini begitu melegenda di Indonesia?
Lantas, apa makna dari hidangan yang tak pernah absen di setiap Idul Fitri ini?
5 Fakta Unik tentang Ketupat
Asal muasal ketupat sudah ada jauh sebelum kedatangan Islam di Indonesia. masyarakat Nusantara seringkali menggantung ketupat di tanduk kerbau untuk menunjukkan rasa terima kasih mereka atas panen mereka dan diadopsi oleh Sunan Kalijaga sebagai lambang Idulfitri
Sebagai lambang Idul Fitri, ketupat memiliki beberapa makna dan filosofi diantaranya adalah “ngaku lepat” yang berarti mengakui kesalahan, serta “laku papat” yang menggambarkan empat sisi dari hidangan legendaris ini.
Ketupat seringkali menemani hidangan lainnya yang kaya rasa sebagai pengganti nasi, seperti opor ayam, sambal goreng, gulai, semur, kari ayam, soto, atau rendang yang cita rasanya sudah diakui di kancah internasional.
Setiap daerah di Tanah Air memiliki jenis ketupat yang berbeda-beda. Di Tegal, ada yang namanya ketupat glabed, ketupat blegong, juga ketupat bongko. Masyarakat Minang juga memiliki ketupat versi kecil yang dikenal dengan nama katupek katan kapau.
Ada juga Kota Solo dengan ketupat cabuk rambak nya yang diiris tipis dan disiram campuran sambal wijen, kemiri, dan kelapa parut. Betawi pun punya ketupat bebanci, yaitu ketupat khas yang biasanya disajikan dengan gulai sapi penuh dengan rempah.