5 Fakta Main Dukun Malah Dicabuli saat Ritual Mandi Kembang
Di tengah pandemi corona (Covid-19), aksi cabul dukun pria berinisial AS terungkap pihak kepolisian. Pria 48 tahun itu diduga mencabuli pasiennya dengan modus ritual mandi kembang.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus dalam keterangan persnya, mengungkap persitiwa pencabulan yang terjadi di Jalan H Nurdin, Depok sekitar Februari 2019. Saat itu, para korban datang bersama keluarganya meminta dimandikan air kembang oleh AS.
"Berniat untuk dimandikan air kembang oleh pelaku, lalu para korban pun bergantian untuk dimandikan air kembang oleh pelaku," ucap Yusri Yunus.
Pelaku kemudian meminta para korban melepas bajunya dengan alasan kesucian. Saat itulah, lanjut Yusri Yunus, pelaku dengan bebas melakukan aksinya dengan meremas payudara hingga mencabuli korban.
"Setelah itu, pelaku kembali memandikan korban dengan air kembang sambil membaca mantra," sambungnya.
Setelah selesai melakukan perbuatan cabul, pelaku mengancam korban untuk tidak menceritakannya kepada siapa pun. Pelaku menakut-nakuti korban akan kena tulah jika membocorkan kejadian itu.
Dalam kasus ini polisi mengamankan barang bukti sejumlah baskom berisi kembang berbagai rupa. Dukun AS sendiri ditahan dengan Pasal 289 KUHP dengan ancaman hukuman 9 tahun.
Berikut ini 5 fakta pencabulan dukun AS di Depok:
1. Praktek Dukun Cabul 1,5 Tahun
Kapolresta Depok Kombes Azis Andriansyah mengatakan pelaku sudah menjalankan aksinya sejak Februari 2019. Saat ini sudah ada 4 korban yang melapor. "Di situ sudah berjalan 1,5 tahun ini. Ada beberapa korban, masih terdata baru empat korban saja," ungkapnya.
2. Ritual Mandi Kembang
Tersangka melakukan praktik perdukunan di rumahnya di Depok. Menurut pengakuan AS, ritual mandi kembang itu merupakan ilmu yang didapatnya secara turun-temurun.
3. Usai Ritual Mandi Kembang Tak Ada Hasilnya
Para korban datang kepada pelaku dengan berbagai permintaan. Selain untuk menyucikan diri, ada yang meminta penglaris agar usaha atau profesinya lancar. Kasus ini terkuak ketika salah satu korban komplain. Korban merasa dilecehkan oleh pelaku.
"Ada komplain salah satu korban bahwa telah dijamah, dicabuli," kata Azis Andriansyah.
"Berikutnya ada komplain salah satu korban bahwa telah dijamah dicabuli, dan bahkan ritual itu sia-sia dan tidak membawa dampak atau efek pada korban itu, kemudian melaporkan pada kepolisian," sambungnya.
4. Korban Dukun Cabull Berjumlah 4 Orang
Hingga saat ini, baru ada 4 korban yang berani lapor ke polisi. "Salah satu korban ada yang penyanyi dangdut," ungkap Aziz Adriansyah.
5. Tak Dipaksa Ritual Mandi Kembang dan Tarif Seikhlasnya
AS mengaku tidak ada paksaan terhadap para pasien untuk melakukan pengobatan dengan ritual mandi kembang. "Emang dia datang sendiri, jadi saya punya ritual dari orang tua turun temurun, jadi keluarga aja, Pak," katanya.
AS mengaku bahwa tak pernah mematok harga untuk pasiennya. Biaya dapat dibayar seikhlasnya. "Kalau itu sih tergantung bagaimana dia (pasien) sedekahnya saja. Iya saya dapat uang, biasanya Rp 50.000," ungkapnya.
Advertisement