5 Fakta Lubang Raksasa di Sukabumi
Lubang raksasa berdiameter 16 meter dengan kedalaman mencapai 30 meter, tiba-tiba muncul (lagi) di area persawahan penduduk di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Bahkan, lubang yang saat ini muncul tersebut diameternya lebih besar dibandingkan lubang misterius pada tahun lalu yang jaraknya sekitar empat meter dari lubang lama yang sudah ditutup warga.
Akibat timbulnya lubang tersebut aliran listrik menjadi padam, sehingga sekitar 80 kepala keluarga saat ini tidak bisa dialiri listrik karena tiangnya ikut amblas yang mengakibatkan beberapa kabel terputus.
Berikut lima fakta mengenai lubang besar di Sukabumi tersebut:
1. Pernah terjadi pada 6 September 2018
Lubang serupa juga pernah terbentuk di kampung dan area yang sama, dengan diameter kurang lebih enam meter dan kedalaman sekitar 10 meter, pada 6 September 2018. Jarak lubang lama dengan sekarang hanya berjarak sekitar empat meter, sementara diameter lubang yang sekarang dinilai lebih panjang dari yang lama. Lokasinya memang di bawah Gunung Gede Pangrango yang saat ini masih aktif.
2. Muncul diawali dengan getaran dan dentuman
Warga sekitar, Cece Sudirman (50), sempat berpikir bahwa itu merupakan lubang yang sudah ada dan kemudian melebar. Namun ternyata, itu adalah lubang baru.
"Sempat mendengar suara gemuruh kemudian ada dentuman keras, sekitar pukul 04.00 WIB, jaraknya sekitar empat meter dari lubang yang lama,” katanya di lokasi kejadian, Minggu 28 April 2019.
3. Hujan deras diduga menjadi pemicu
Kapolsek Kadudampit, Iptu Agus Suherman, menuturkan lubang itu terbentuk sebagai dampak dari hujan deras yang terjadi di wilayah Kecamatan sejak Sabtu malam, 27 April 2019. Akibatnya, tanah di area persawahan itu mengalami longsor lalu membentuk lubang raksasa.
"Itu biasa ada yang longsor, kayak kejadian longsor membentuk lubang yang dulu pernah terjadi juga di sini. Lubang ini lokasinya dekat dengan lokasi lubang yang dulu," tuturnya.
4. Jalur air menjadi penyebab munculnya lubang
Hasil kajian sementara Tim Tanggap Darurat Pergerakan Tanah Badan Geologi Jawa Barat menunjukkan pembentukan lubang raksasa di Kampung Legoknyenang, Kabupaten Sukabumi akibat aktivitas sungai bawah tanah. Sebelum tertimbun tanah karena aktivitas gunung berapi, di lokasi lubang yang berada di Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit terdapat aliran sungai.
"Namun karena tertimbun tanah akhir sungai itu hilang dan ternyata aktif lagi dengan mengeluarkan air banyak sehingga terjadilah pembentukan lubang itu," kata Kepala Tim Tanggap Darurat Pergerakan Tanag Badan Geologi Jabar Edy Mulyadi di Sukabumi, dikutip dari Antara.
Sementara itu, tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), unit dari Badan Geologi Kementerian ESDM, telah meninjau langsung ke lokasi terbentuknya lubang raksasa tersebut.
Kabid Mitigasi Gerakan Tanah PVMBG, Agus Budianto, menjelaskan bahwa di bawah kedua lubang tersebut terdapat sungai atau air. “Kami sudah melakukan kajian di sana. Ternyata, jalur-jalur yang amblas itu di bawahnya dilewati oleh air, jalur sungai,” kata Agus.
5. Diprediksi ada potensi amblas susulan
Kasi Kedaruratan dan logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Eka Widyaman, menjelaskan bahwa ada potensi terjadinya amblas susulan di lokasi amblasnya tanah atau longsor pada area persawahan tersebut. "Ini mengancam area lain di sekitarnya di dekat lubang besar tersebut. Mengancam jalan setapak amblas juga," ujarnya.
Kondisi terkini di lokasi lubang besar itu, menurutnya, sudah bisa dikendalikan oleh adanya kerja sama antara relawan, tagana, perangkat desa, tenaga medis, kader posyandu, kader PKK, pemuda, TNI, Polri, Koramil, dan Polsek yang siaga 1X24 jam.
"Kita sudah melatih semua komponen, daerah tersebut merupakan Kampung Siaga Bencana. Jadi, masyarakat sudah terlatih tanggap bencana dan antisipasi pengurangan risiko bencana," ujar Eka Widyaman. (yas)