5 Fakta Lockdown Corona di Vietnam Tanpa Korban Jiwa
Vietnam mencuri perhatian dunia karena lockdown virus corona (Covid-19) berhasil tanpa adanya korban jiwa. Padahal, negara ini berbatasan langsung dengan China.
Lockdown dimulai pada awal April lalu sehingga banyak bisnis yang harus tutup, tetapi kini sudah dilonggarkan.
Menurut Duta Besar Republik Indonesia untuk Vietnam, Ibnu Hadi, pemerintah setempat berhasil mengambil respons cepat, sehingga virus corona bisa dibendung.
"Jadi kebijakannya cepat di lapangan. Dan itu mungkin yang membantu sehingga kasusnya tidak banyak merebak," ujarnya.
Selain itu, rakyat Vietnam patuh dengan lockdown, bahkan identitas pasien yang positif corona diungkap ke publik. Tujuannya, agar pemerintah cepat menelusuri lokasi dan siapa saja yang sudah kontak fisik dengan si pasien tersebut. Masyarakat juga tahu di mana lokasi orang yang terinfeksi virus corona baru sehingga menghindari lokasi tersebut.
Penegakan hukum di Vietnam cenderung kuat. Menurut Ibnu Hadi, rakyat juga patuh dan langsung bubar sendirinya jika masih berkerumun ketika lockdown.
Banyak bisnis di Vietnam tutup ketika lockdown, dan jika ada orang ketahuan berkeliaran tanpa tujuan saat lockdown maka akan disuruh pulang.
"Ini Vietnam adalah negara komunis sosialis. Nama resminya Republik Sosialis Vietnam, jadi negara di atas segala-galanya. Jadi rakyatnya patuh," terangnya.
"Cirinya negara sosialis komunis itu law enforcement-nya kuat, rakyat patuh, dan memang takut kepada aparat sehingga itu olahraga pagi saja begitu, didekati (oleh petugas) mereka langsung bubar saya lihat sendiri jadi patuh. Dan tidak banyak ada yang berbantah, semuanya mengikuti," jelas sang dubes.