5 Fakta Kerusuhan di Lapas Narkotika Langkat
Kerusuhan terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Klas III Langkat, Sumatera Utara, pada Kamis 16 Mei 2019. Kerusuhan berujung aksi pembakaran lapas, mobil petugas, dan fasilitas lapas. Ratusan narapidana sempat melarikan diri.
Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Agus Andrianto mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah Aceh untuk mengantisipasi narapidana masuk ke wilayah Aceh.
Berdasarkan penyelidikan sementara, berikut 5 fakta soal kerusuhan Lapas Narkotika Hinai di Langkat:
1. Aksi pembakaran
Para narapidana dalam lapas merusak sebuah mobil ambulans dan membakar sejumlah benda. "Hanya ruangan saja, lantai satu dan lantai dua, namun sudha berhasil dipadamkan pakai Damkar," ujar Kapolres Langkat, AKBP Doddy Hermawan.
2. Narapidana kabur
Usai kericuhan sejumlah narapidana kabur. Namun, petugas kepolisian dibantu anggota TNI segera melakukan penyekatan untuk narapidana yang masih berada di dalam lapas agar tidak kabur. Sedangkan untuk para napi yang kabur masih dilakukan pegejaran.
"Sudah kami lakukan penyekatan supaya mereka tidak keluar. Kami juga melaksanakan razia untuk menangkap napi yang sudah melarikan diri," ujar Doddy Hermawan. Ada sekitar 500 narapidana yang kabur pascakericuhan di lapas tersebut.
3. 98 narapidana ditangkap kembali
Sebanyak 98 narapidana yang kabur pasca-kerusuhan yang disertai pembakaran dua ruangan dan perusakan beberapa fasilitas, sudah tertangkap. Kepala Bidang Humas Polda Sumut, AKBP Tatan Dirsan Atmaja mengatakannya, 98 narapidana tersebut sementara ini dititipkan di beberapa tempat, yakni 6 orang di Polres Langkat, 5 orang di Polsek Stabat, 21 orang di Polsek Hina, 58 orang di Rutan Tanjung Pura dan 8 orang di Polsek Tanjung Pura.
Pihaknya saat ini masih melakukan pendataan terhadap narapidana yang kemungkinan kabur sehingga belum bisa menyebutkan berapa banyak yang masih berkeliaran alis belum tertangkap. Pencarian terhadap para narapidana yang belum tertangkap ini terus dilakukan. "Ini masih didata. Karena itu berapa banyak yang kabur, tunggu pendataan dulu," kata Tatan.
4. Diduga masalah pemukulan
Pemukulan yang dilakukan petugas menimbulkan reaksi dari para narapidana lainnya yang akhirnya memicu kericuhan di Lapas Narkotika Hinai, Langkat.
"Pada saat penangkapan, petugas lapas melakukan pemukulan terhadap warga binaan. Jadi waktu itu warga binaan menolong dan menyelamatkan," ujar Irjen Agus Andrianto. Sementara itu, petugas masih melakukan sweeping untuk menangkap kembali narapidana yang kabur.
5. Narapidana yang kabur dihimbau kembali
Para narapidana yang kabur telah diimbau untuk segera menyerahkan dirinya. Sementara itu, pihak kepolisian setempat tetap akan melakukan pencarian dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam mencari para narapidana yang kabur tersebut. (yas)
Advertisement