5 Fakta Kalung Anti Virus Corona dari Bahan Eucalyptus
Kementerian Pertanian (Kementan) akan memproduksi massal produk anti virus berbasis tanaman atsiri atau kayu putih (eucalyptus) yang dikemas dalam bentuk kalung, pada Agustus 2020. Produk tersebut diklaim sebagai anti virus corona buatan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan.
Berikut fakta-fakta yang perlu diketahui tentang kalung anti virus corona tersebut:
1. Dipantenkan Kementan
Anti virus corona dari eucalyptus itu dipatenkan Balitbangtan pada Mei lalu. Produk ini akan dikerjasamakan bersama PT Eagle Indo Pharma (Cap Lang) untuk segera dipasarkan ke masyarakat luas.
Ada tiga produk yang sudah dipatenkan dan siap diproduksi massal yakni inhaler, balsem, minyak tetes untuk di mesin diffuser atau diffuser oil, hingga kalung anti virus corona dengan nomor paten sebagai berikut:
- Aromatik anti virus berbasis minyak atsiri dengan nomor pendaftaran paten P00202003578.
- Ramuan Inhaler anti virus berbasis eucalyptus dengan nomor pendaftaran paten P00202003574.
- Ramuan Serbuk Nano Encapsulated anti virus berbasis eucalyptus dengan nomor pendaftaran paten P00202003580.
2. Eucalyptus Diklaim Bisa Membunuh Virus Corona
Hasil penelitian Balitbangtan menunjukkan yang paling efektif ditemukan pada tanaman eucalyptus dengan memanfaatkan kandungan senyawa aktif 1,8-cineole (eucalyptol).
Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry mengatakan, hasil telusur ilmiah serta riset daya antivirus pada eucalyptus bahwa senyawa aktif cineole ini berpotensi bisa membantu pencegahan Covid-19 karena senyawa ini dapat mengikat Mpro yang terdapat dalam virus corona jenis apapun.
Mpro merupakan main protease (3CLPro) atau enzim kunci dari virus corona yang memiliki peran penting dalam memediasi replikasi dan transkripsi virus. Mpro inilah yang ditarget agar laju replikasi dan transkripsi virus menjadi terhambat.
3. Membunuh Virus Corona di Tenggorokan
Cara kerja ketiga produk itu dalam menangkal virus corona ialah membunuh virus yang sempat masuk ke tubuh manusia dan menempel di tenggorokan sebelum akhirnya masuk ke paru-paru. Khusus untuk produk diffuser oil dianggap mampu membunuh virus yang ada di udara sebelum akhirnya masuk ke dalam tubuh manusia.
"Ini hasil pengujian kita dalam bentuk inhaler itu bisa membunuh virus yang di tenggorokan dan saluran napas kita. Kalau diffusser oil itu bisa mematikan virus-virus di udara," kata Fadjry Djufry.
4. Sudah Diuji Coba Pada Beragam Jenis Virus Corona
Hasil penelitian ilmiah terhadap eucalyptus tersebut telah dilakukan lama di laboratorium yang mengantongi sertifikat level keselamatan biologi (Biosavety) Level 3 (BSL3) milik Balai Besar Penelitian Veteriner.
"Virologi Kementan pun sudah tak asing lagi menguji golongan virus corona seperti influenza, beta corona, dan gamma corona. Virus SARS Cov-2 atau COVID-19 ini sendiri merupakan salah satu varian dari beta Corona," terang Fadjry Djufry.
5. Efektif Pemakaian 15-30 Menit
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpi sudah meminta seluruh jajaran Kementan untuk memakai kalung penawar Covid-19 tersebut. Dia meyakini dalam 15 menit pemakaian, kalung antivirus ampuh membunuh 42 persen virus corona. Sedangkan untuk pemakaian 30 menit dapat membunuh 80 persen virus.