5 Fakta Jembatan Holtekamp, Ikon Jayapura Ganti Nama Youtefa
Jembatan Youtefa yang sebelumnya bernama Jembatan Holtekamp dibangun sejak 2015. Empat tahun dikebut pembangunannya, akhirnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikannya pada hari ini, Senin 28 Oktober 2019, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda.
Nama Youtefa sendiri diambil berdasarkan permintaan masyarakat adat setempat lantaran jembatan tersebut berada di atas Teluk Youtefa. Jembatan tersebut akan menjadi ikon baru Kota Jayapura.
Berikut ini 5 fakta Jembatan Youtefa, ikon baru Jayapura:
1. Jembatan Holtekamp Ganti Nama Youtefa
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sempat mengatakan, Jembatan Holtekamp berada di atas Teluk Youtefa dan menjadi akses jalan dari Kota Jayapura menuju Distrik Muara Tami dan PLBN Skouw.
Namun kenyataannya, Jembatan Holtekamp berada dipinggir pantai Holtekamp dan terletak di atas Teluk Youtefa.
2. Jadi Ikon Jayapura
Jembatan Youtefa karya anak bangsa menjadi ikon baru Kota Jayapura. Pasalnya, jembatan ini menyajikan desain yang mencolok dengan warna merah. embatan ini juga memiliki desain yang kuat karena dirancang bisa berdiri kokoh hingga 100 tahun ke depan.
3. Desain Jembatan Youtefa
Jembatan ini memiliki desain dua buah pelengkung baja berwarna merah dan terlihat megah. Selain itu, jembatan ini terdiri dari bentang utama sepanjang 433 meter. Ada pula jembatan pendekat di bagian sisi yang panjangnya 600 meter.
4. Jembatan Terpanjang di Papua Telan Biaya Rp 1,6 Triliun
Jembatan ini sepanjang 732 meter dengan lebar 21 meter. Jembatan menghubungkan Hamadi menuju Holtekamp sepanjang kurang lebih 1.800 meter dan lebar 17 meter.
Memang, untuk membangun jembatan ini butuh dana yang tak sedikit. Jembatan ini membutuhkan biaya Rp 1,6 triliun. Pembangunan jembatan ini melibat anggaran pemerintah pusat dan daerah.
5. Mempersingkat Waktu
Jembatan ini menghubungkan Holtekamp dengan Hamadi sehingga bisa memperpendek jarak dan waktu tempuh dari Kota Jayapura ke Distrik Muara Tami bahkan ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw yang merupakan kawasan perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini.
Sebagai contoh, perjalanan dari kawasan pemerintahan menuju Distrik Muara Tami yang berjarak sekitar 35 km biasanya ditempuh selama kurang lebih satu hingga dua jam. Jarak tempuh ini dilalui dengan cara memutar.
Maka, setelah Jembatan Youtefa dibangun, jarak yang ditempuh pun menjadi lebih pendek hanya sekitar 12 KM saja dengan waktu tempuh sekitar 15 menit perjalanan.
Advertisement