5 Fakta Ikan Arapaima ‘Predator Asal Amazon’
Beberapa ekor ikan Arapaima Gigas saat ini masih berada di Sungai Brantas, Jawa Timur. Meski disebut sebagai ikan predator, ikan yang termasuk kategori yang dilarang masuk ke Indonesia ini, diklaim aman dimakan oleh manusia. Apalagi di negara asalnya, Amerika Latin, banyak warga yang juga memakan ikan berukuran 1,5 meter dengan berat mencapai 40 kilogram tersebut.
Dikutip dari Wikipedia dan beberapa sumber artikel lainnya, berikut beberapa fakta tentang ikan Arapaima Gigas:
1. Ikan asal Sungai Amazon
Arapaima Gigas rupanya bukan ikan asli Indonesia. Ikan air tawar ini berasal dari perairan daerah tropis Amerika Selatan tepaynya di sungai Amazon.
Jenis ikan ini berkembang biak dengan aman karena Sungai Amazon yang menjadi habitatnya terjaga kelestariannya.
Bagi kita yang ada di Indonesia, bisa menyaksikan ikan ini di akuarium Museum Air Tawar, Taman Mini Indonesia Indah.
Hanya saja, arapaima yang hidup di aquarium biasanya tidak sebesar yang hidup di alam liar.
2. Ikan air tawar terbesar di dunia
Dalam laman Wikipedia tertulis, Arapaima, pirarucu, atau paiche (Arapaima gigas) adalah jenis ikan air tawar terbesar di dunia.
Panjang tubuhnya maksimal mencapai 3 meter dan dan berat 200 kilogram. Nama lokalnya, pirarucu, berasal dari kata-kata pribumi untuk ‘pira’ yang berarti ikan dan ‘urucum’ yang berarti merah.
3. Morfologi dan Ekologi
Sekilas ikan ini mirip dengan arwana. Pasalnya, mereka masih satu keluarga, yaitu family Osteoglossodae.
Ikan ini memiliki tubuh yang ramping. Sementara warna tubuh dominasi warna abu-abu hingga abu-abu-hijau.
Untuk bagian sisik ke arah ekor memiliki bintik-bintik merah. Aripama Gigas ini memiliki kemampuan untuk menghirup udara permukaan untuk melengkapi oksigen yang berasal dari penggunaan insangnya.
Mereka bernafas dengan oksigen dan muncul ke permukaan setiap lima hingga 15 menit, membuat mereka mudah ditangkap. Ukuran mereka membuat ikan ini menjadi buruan utama para nelayan.
4. Hampir punah
Ikan Arapaima merupakan ikan raksasa yang hampir punah. Ikan berukuran tiga meter yang dulu mendominasi sungai Amazon kini tidak bisa lagi ditemukan di wilayah itu akibat pemancingan berlebihan.
Dikutip dari Kompas.com, populasi ikan yang dikenal dengan nama Arapaima diyakini sudah lenyap di delapan dari 41 komunitas yang diteliti dan jumlahnya di Amazon kini sangat rendah.
Nelayan dilatih untuk menghitung ikan tersebut dari hasil tangkapan mereka sebagai bagian survei skala besar.
Para ilmuwan menyimpulkan efek pemancingan terhadap ikan tropis lebih buruk dari yang diduga sebelumnya.
Hasil studi ini dilaporkan di Aquatic Conservation: Freshwater and Marine Ecosystems. Satu abad yang lalu, ikan raksasa ini mendominasi tangkapan nelayan di Amazon tapi ilmuwan mengatakan pemancingan berlebihan telah mengurangi jumlah Arapaima secara drastis.
5. Hewan karnivora
Dalam rantai makanan, arapaima berada di puncak rantai makanan dan menjadi predator (pemangsa) bagi hewan lainnya.
Ikan ini melahap ikan-ikan kecil, menyantap udang, kepiting, lobster, serangga air, bahkan hewan darat yang terjebak di dalam air.
Advertisement