5 Fakta Gedung Cyber, Beberapa Aplikasi Down Akibat Kebakaran
Gedung Cyber merupakan salah satu area kerja PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Gedung Cyber 1 yang terletak di Lantai 2, Jalan Kuningan Barat Raya No 8 Jakarta Selatan itu, kebakaran pada Kamis, 2 Desember kemarin.
Gedung Cyber tampak diselimuti asap putih pekat. Sejumlah karyawan yang bekerja di Gedung Cyber telah dievakuasi. Mobil ambulans juga mulai berdatangan ke lokasi untuk mengevakuasi sejumlah karyawan. Saat ini, petugas masih berusaha memadamkan api di lokasi kejadian. Belum ada informasi rinci mengenai penyebab kebakaran tersebut.
Pemadaman Gedung Cyber 1 telah ditangani oleh Petugas pemadam kebakaran atau Damkar dari Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Selatan. Sebanyak 40 unit mobil Damkar telah diterjunkan dan dalam proses pemadaman.
Ironisnya, dua siswa SMK Taruna Bhakti tewas dalam kebakaran tersebut. Korban bernama Seto F berusia 18 tahun, dan M Redzuan K berusia 17 tahun. Siswa jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) itu sedang melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL) di Gedung Cyber 1.
Menurut Kepala SMK Taruna Bhakti, Ramadin Taringan, Seto sudah PKL selama 6 bulan, sedangkan Redzuan baru sekitar tiga bulan. Pihak sekolah pun melakukan pendampingan di Rumah Sakit Fatmawati dan rumah duka. Kedua korban diduga terjebak asap kebakaran hingga meninggal dunia.
Berikut ini 5 fakta Gedung Cyber:
1. Beberapa Aplikasi Down Dampak Kebakaran
Gedung Cyber merupakan salah satu lokasi penyimpanan server atau data center sejumlah perusahaan teknologi yag ada di Indonesia. Tak hanya perusahaan besar saja, tapi juga banyak perusahaan kecil hingga menengah yang menggunakan Gedung Cyber.
Sehingga saat terjadinya kebakaran tadi, sejumlah aplikasi dan layanan teknnologi banyak mengalami gangguan. Sejumlah aplikasi dan layanan digital yang melaporkan down yakni Ajaib, Indo Premier Sekuritas atau IPOT, Rumahweb Indonesia, Tix-ID dan Mtix, Niagahoster, Shopee, dan Qwords & Goldenfast.
2. Lokasi Strategis
Cyber merupakan salah satu gedung perkantoran favorit di Jakarta. Gedung Cyber berdiri sejak 1995. Cyber merupakan pilihan bagi perusahaan-perusahaan penyedia akses internet sebagai kantor dan pusat akses data atau data center. Dikembangkan oleh PT Karya Bangun Nusantara, gedung dengan jumlah 32 lantai ini pun berada di lokasi yang sangat strategis.
3. Perusahaan Layanan Internet
Pengelola gedung Cyber menyediakan lahan atau ruang kantor yang mendukung komponen dari sebuah perusahaan layanan internet. Ruang kantor untuk ditempati perangkat-perangkat internet dan data center yang memang membutuhkan luas ruangan serta daya listrik yang besar.
Sistem yang terstruktur rapi dan terkontrol dengan sangat baik menjadikan Cyber sebagai gedung perkantoran yang bisa menjaga keamanan data center dari beberapa perusahaan yang berkantor di sana.
4. Kawasan Bisnis
Selain strategis, gedung Cyber juga dekat dengan pusat bisnis di Jakarta, yaitu kawasan Kuningan. Lokasi tersebut dekat dengan kedutaan besar serta pusat bisnis nasional dan internasional.
Beberapa kedutaan yang dekat dengan Cyber, antara lain Kedutaan Besar Australia (4,2 km), Kedutaan Besar Inggris (4,1 km), dan Kedutaan Besar Belanda (1,9 km). Sementara itu, gedung Cyber dekat dengan kawasan bisnis internasional Mega Kuningan, misalnya The East (2,7 km) dan hotel bebintang lima, Ritz Carlton (2,6 km).
Lokasi Cyber juga dekat dengan kawasan bisnis Gatot Subroto dan Kapten Tendean. Akses ke gedung yang dikembangkan oleh Karyadeka Group ini sangat mudah. Para pengguna kendaraan umum bisa mencapainya lewat halte bus TransJakarta Kuningan Barat atau Patra Kuningan.
5. Perusahaan Penyewa
Beberapa perusahaan yang telah memercayakan gedung Cyber sebagai ruang kantor mereka hingga saat ini, di antaranya PT Karyagraha Nusantara, PT IP Teknologi Komunikasi, PT Indo Pratama Cybernet, PT Orion Cyber Internet, Smartweb Indonesia, PT Telecommunication Software Support Centre, dan 30 perusahaan jasa internet dan sejenis lain.
Sementara itu, perusahaan sekuritas atau broker yang juga menyewa gedung Cyber, yaitu PT Indo Premier Sekuritas (Indo Premier) dan PT Ajaib Sekuritas (Ajaib). PT Indo Premier Sekuritas langsung tanggap mengubah koneksi akibat lokasi kerjanya di Gedung Cyber mengalami kebakaran.